Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Baca Novel Gratiss Di Sini

Bab 171 Novel Romantis Pengantin Pengganti

Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.

Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.

Novel ini terkenal dengan alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.

Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 171

Leon melepaskan pelukannya, "Papa ada di dalam," ujarnya seraya menunjuk ke salah satu kamar.

Carl pun langsung saja masuk ke dalam, Leon terdiam sesaat. Menstabilkan hatinya, ini adalah keluarganya yang selama ini dia pikir telah hilang.

Hati Leon bertambah mengharu biru kerika teringat saat ini setengah dari gennya tengah bertumbuh di perut landak kecilnya itu.

'Akhirmya aku berhasil mematahkan sayapmu' ujar Leon dalam hati.

'Bayi kecil kita akan bertumbuh di perutmu' ucapnya lagi dalam hati.

Di dalam kamar, Carl berjalan perlahan, terdiam beberapa saat lalu menggenggam tangan Papanya itu dan berkata, "Pa ... aku telah berhasil bertemu dengan kakak."

"Jadi Papa harus bangun, Ok!" ujar Carl dengan sedikit terisak.

Untuk kepulangan ke Indonesia Gery sudah mempersiapkannya dengan baik, malam nanti mereka akan berada di dalam pesawat Jet yang akan meninggalkan langit Italia.

Novel Romantis Pengantin Pengganti
Novel Romantis Pengantin Pengganti

Carl keluar dengan mata yang sedikit memerah, Leon mendekati dan menepuk-nepuk bahunya, lalu berkata, "Kau akan menjadi Paman, jadi tinggalah lebih lama di Indonesia."

"Paman ... keponakan ...dia hamil ?" tanya Carl bertubi-tubi.

"Ya dia hamil," jawab Leon dengan nada senang dan dengan nada masih tidak percaya.

"Jika begitu dengan senang hati, aku akan tinggal lebih lama di Indonesia," janji Carl.

Selama Leon dan yang lainnya sibuk mengeksekusi rencana mereka, Gery adalah orang yang rajin mengecek keadaan nyonyanya itu atas perintah tuannya.

Jika Leon yang langsung menghubungi, dia khawatir akan langsung terbang ke Indonesia karena tidak bisa menahan dirinya ketika mendengar suara landak kecilnya itu.

Gery saat ini sedang berbicara dengan Khansa, "Baik jika begitu aku akan menunggu kalian pulang?" ujar Khansa.

Mereka pun telah berkemas, mobil berwarna hitam dan berkaca hitam datang menjemput mereka, sementara tuan besar Sebastian di tempatkan di ambulan.

Wajah-wajah penuh kelegaan terlihat di wajah pria-pria tampan itu. Pesawat jet pun melanggeng dengan cepatnya membawa mereka semua kembali Ke Indonesia. Di pesawat barulah mereka dapat tertidur dengan nyenyak.

Khansa membawa Emily untuk menjemput suami mereka. Khansa merasa gugup, seperti akan menemui seseorang yang baru dia kenal. Berkali-kali merapihkan rambutnya.

"Sudah cantik." ujar Emily.

"Dari dulu memang sudah cantik," jawab Khansa setengah bercanda.

"Emily langsung membungkukan tubuhnya dan berkata, "Hei bayi kecil, kelak jika sudah besar jangan narsis seperti Mamamu ini ya."

Mereka menunggu di ruang tunggu VIP ketika Emily sedang bercanda mencium-cium perut Khansa, Leon terdiam berdiri melihatnya.

"Leon," ucap senang Khansa yang melihatnya.

Khansa segera berjalan menyambutnya, sementara Leon masih terdiam dengan mata yang mulai memerah. saat ini dua nyawa kesayangannya tengah berjalan menghampirinya.

Begitu Khansa hampir mendekat, Leon langsung saja mengambil langkah cepat dan memeluk landak kecilnya itu sambil berputar-putar.

Khansa langsung mentautkan keduan tangannya di leher Khansa, Leon menghentikan gerakan memutarnya. lalu mendongak melihat Khansa dan berkata dengan buliran air mata yang terjatuh di pipi, "Aku merindukanmu," ujar Leon.

Khansa langsung saja menghapus air mata Leon dengan satu tangannya, "Kenapa menangis?"

Leon menurunkan Khansa, lalu dia berlutut dan menciumi perut Khansa yang masih terlihat rata itu dan berkata, "Papa juga mencintaimu."

"Jadilah anak baik, jangan sering-sering membuat Mama mual di pagi hari. Kau boleh merepotkan Papa, tapi jangan merepotkan Mama." ujar Leon dengan suara magnetisnya.

"Papa sangat mencintai Mama, nanti kau harus lebih cinta kepada Mama, Ok!" ujar Leon sembari mencium-ciumi perut Khansa.

"Kau sudah tau," ujar Khansa sembari mengusap lembut kepala suaminya itu.

"Kakak Ipar, selamat yah ... aku tak sabar menantikan bayi ajaib ini," canda Hansen.

Rendra juga baru saja masuk ke ruang tunggu VIP melihat Emily tersenyum dengan manisnya, dia juga segera saja memeluknya. Dan dibalas dengan pelukan hangat dari istrinya itu.

Emily melepaskan pelukan Rendra dan berkata, "Ada yang ingin aku sampaikan kepadamu."

"Apa?" tanya Rendra.

"Kita akan pulang ke rumah ibu," jawab Emily.

"Rumah ibu?" tanya Rendra bingung.

"Ya selama kau pergi aku tinggal di rumah ibu," jelas Emily.

"Benarkah?" tanya Rendra terkejut. "Ibu ... Ibu sempat alami sakit, jadi aku memutuskan tinggal di rumah ibu untuk menjaganya," jelas Emily lagi.

Rendra terdiam sesaat, lalu mengusap lembut wajah Emily dan berkata, "Jika begitu ayo kita pulang ke rumah ibu."

Mereka semua pun meninggalkan tempat itu.

Leon berkata kepada Khansa, "Aku.memiliki sebuah kejutan untukmu."

"Apa?" tanya Khansa.

"Nanti sesampainya di rumah kau akan tahu," jawab Leon.

Carl ada di dalam ambulan yang membawa tuan besar Sebastian menuju ke rumah Leon. Di sana Gery sudah mengatur dengan baik perawat pribadi yang akan membantu Carl untuk merawat tuan besar Sebastian.

Perawat yang Gery tempatkan kali ini agak banyak, karena di rumah Leon ada tiga orang tua yang harus dirawat.

Beberapa mesin peralatan medis pun sudah tersedia di kamar rawat tuan Sebastian nanti. Sementara itu tempat rahasia Sacra Corona sudah benar-benar hancur oleh strategi Carl. Pihak berwajib di sana tengah menyegel dan menyita semuanya.

Di Italia, penyelidikan babak baru pun dimulai. Kasus-kasus lama Sacra Corona dibuka kembali. selama ini mereka kekurangan bukti dan kali ini mereka seperti mendapatkan hadiah undian besar. Sebuah mobil berwarna terang merah memasuki area pelataran parkir, pintu mobil itu terbuka keatas dan sebuah kaki indah dengan sepatu berhak tinggi berwarna merah menginjak tanah berdiri dengan pasti.

Wanita itu membuka kacamata hitamnya, memandangi tempat yang selama ini dia datangi. Suara salah satu kapten polisi menyapanya, "Nona Ariana."

"Aku sudah membagi semua informasi yang berhasil aku dapatkan." ujarnya dengan nada tenang sambil berjalan masuk ke dalam.

Ariana adalah seorang petugas Interpol, ini adalah organisasi kepolisian internasional yang memiliki fungsi utama sebagai jaringan informasi mengenai kejahatan transnasional maupun kejahatan internasional yang disampaikan melalui perwakilan di negara anggotanya.

Interpol, adalah organisasi yang dibentuk untuk mengkordinasikan kerja sama antar kepolisian. Interpol dibentuk atas keinginan sejumlah lembaga kepolisian dari beberapa negara untuk membuat jaringan bersama yang melintasi batas negara untuk menyelesaikan permasalahan kriminal.

Selesai memberi semua keterangan yang dia tahu, Ariana pun berjalan dengan anggunnya, melajukan mobilnya seraya berkata, "Saatnya keliling dunia."

Ariana berencana mengambil cuti lama, hal yang lumrah bagi seorang agen ketika ditugaskan bertahun-tahun lamanya menyusup kedalam sebuah kelompok, maka setelah selesai dsri tugasnya akan dilakukan evaluasi psikologi, san agen itu akan di bebastugaskan sementara waktu.

Hal ini penting dilakukan agar agen tersebut bisa menyembuhkan diri atau melepaskan diri dari kepribadian identitas samarannya, melepaskan segala kebiasaan penyamarannya selama ini untuk kembali menjadi diri sendiri lagi.

Penutup Bab 171 Novel Romantis Pengantin Pengganti                                             

Bab 171 selesai, Bagaimana isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab berikutnya. Gass yah.

Oh iya, Ingat baca novel hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita lanjut ke Bab 171 Novel Romantis Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.