Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Baca Novel Gratiss Di Sini

Bab 169 Novel Romantis Pengantin Pengganti

Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.

Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.

Novel ini terkenal dengan alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.

Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 169

Membaca isi pesan itu, Khansa langsung saja membereskan tasnya dan berkata, “Aku pergi sebentar.”

“Ke mana?" tanya Emily.

“Rumah sakit,” jawab singkat Khansa. “hati-hati!” teriak Emily.

Emily masuk ke dalam kamar Nyonya kawindra, “Bu, kita jalan-jalan ke taman ya. Ibu pasti bosan jika hanya di kamar saja.” Emily mendorong kursi roda itu keluar dari kamar Nyonya Kawindra, membawanya ke taman bunga. Dulu taman ini dia sendiri yang merawatnya, karena ini adalah taman kesukaan Nyonya kawindra.

“Nanti, aku akan merawat taman ini lagi, Ibu tenang saja," janji Emily.

Nyonya Kawindra tidak bisa membalas perkataan Emily, karena saat ini sedang kesulitan berbicara. Dia menatapi menantunya itu sedang bersimpuh di depannya sembari merapihkan selimut yang menutupi kedua kakinya.

Emily berkata, “Kata dokter pendarahan otak di sebelah kanan ibu, sudah semakin membaik. Nanti pasti ibu bisa berbicara normal seperti dulu lagi.” Hibur Emily.

Novel Romantis Pengantin Pengganti
Novel Romantis Pengantin Pengganti

“Ibu jangan salah paham, jika aku tidak memberitahu kondisi ibu kepada kak Rendra, di sini ada aku yang akan menjaga ibu. Jadi kita biarkan dia berkonsentrasi paka pekerjaannya ya."

“Oh ya untuk sementara waktu, aku akan pindah tinggal di sini, Bersama ibu," jelas Emily.

“Jika ibu sudah membaik, barulah aku akan pindah keluar," jelasnya lagi.

Di rumah sakit, Khansa membaca hasil tesnya, dan menitikan air mata. Dalam perutnya itu sedang bertumbuh setengah gen dari Leon dan setengah gen dari dirinya. Dia mereasa jika baru saja mendapatkan keajaiban dunia.

Baru saja ingin pergi, Khansa bertemu dengan Fauzan yang menemani Jane untuk memeriksa kandungannya, “Khansa ... Apa kau hamil juga?”

“Aku hamil atau tidak, itu tidak ada urusannya dengan kalian,” jawab Khansa ringan.

“Bagaimana tidak ada, kita ini akan menjadi satu keluarga bukan. Anakmu dan anakku ini pasti nanti bisa menjadi teman baik," ujar Jane.

“Jika ada bebek dan kau, maka aku lebih memilih mengijinkan anakku bermain dengan bebek," ujar sarkas Khansa kepada Jane.

“Kau ..” hardik marah jane.

“Bersikap sopan sedikit, bagaimana pun juga dia akan menjadi ibu tirimu juga," jawab fauzan.

“Maaf aku tidak pernah menerima kouta tambahan untuk posisi ibu, satu-satunya ibuku hanyalah wanita yang bernama Stephanie,” jawab Khansa.

Khansa teringat jika Emily pernah bercerita, bahwa Jihan dan Yenny kemungkinan besar bukan anak kandung fauzan. Dia mendapatkan kabar itu dari sumber terpercayanya di dunia entertaiment. Maharani pernah melakukan tes DNA kepada putri-putrinya dan mendapati itu bukanlah anak-anak Fauzan, dan yang lebih mengejutkan lagi jika fauzan sebenarnya mengalami ketidaksuburan yang mengakibatkan dia tidak akan bisa memiliki anak.

Khansa berjalan mendekati Fauzan lalu berkata, “Ada baikanya jika memeriksa apakah anak yang dia kandung ini adalah anakmu atau bukan.”

“Apa maksudmu, anak ini jelas anaknya," hardik marah jane kepada Khansa.

“Jangan percaya perkataaanya sedari dulu dia ini memang sangat membenciku,” ujar Jane.

Khansa merasa malas mendengarkan perdebatan dengan dua orang serakah seperti mereka, demi kebaikan pertumbuhan janinnya maka khansa pun memilih segera pergi meninggalkan mereka berdua.

Di dalam mobil, Khansa menerima pesan dari Professor Lexa, “Bagaimana hasilnya?”

“Positif” balas pesan teks Khansa.

“Bagus sekali ... selamat ya, ikut senang mendegarnya," balas pesan teks Professor lexa kepada khansa.

Di Italia, Leon bertambah resah apakah Carl akan berhasil menjalankan rencananya, sehingga menunda untuk menghubungi Khansa, karena khawatir rasa ketakutannya di tangkap oleh Khansa lalu membuatnya khawatir kepada mereka berdua.

Rencana Carl adalah mengambil beberapa sampel mikro organisme parasit berbahaya yang akan dicoba, digunakan untuk mengacaukan keamanan stabilitas suatu negara, Carl juga tanpa disangka malah mendapatkan bala bantuan, seorang ilmuwan yang telah lama menghilang. Carl mengenalinya dan ilmuwan itu pun mau menjadi kaki tangan Carl.

Carl membuat kekacauan dan ilmuwan itu yang akan menyelinap untuk memindahkan Papanya. Percobaan yang sedang mereka lakukan ini adalah proses kebangkitan dari senjata biologis yang membahayakan umat manusia di bumi.

Ini adalah tentang potensi serangan yang mematikan dari senjata biologis yang dikembangkan ilmuwan di laboratorium. Penelitian yang memanipulasi penyakit untuk dijadikan senjata dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Yang sengaja diciptakan karena direkayasa, untuk memicu ketegangan antar negara-negara adidaya dan berimbas pada runtuhnya pertumbuhan ekonomi bahkan memicu perang biologis.

Tingkat kehancuran yang diciptakan senjata biologis lebih mengerikan dari bom atom, kematian massal akan terjadi di setiap negara, dan histeria umat manusia pada akhirnya akan menciptakan instabilitas politik dan kekacauan ekonomi.

Senjata biologis menjelma mejadi serdadu virus, senjata biologis yang berupa virus ini adalah pasukan khusus yang memiliki kecerdasan buatan.

Persekongkolan jahat elit ini hanya karena mereka ingin mewujudkan tirani kelompok pemerintahan mereka tetap bertahan, berkuasa penuh.

Carl memilih tetap berada di Lab agar tidak di curigai oleh Sacra Corona, bekerja seperti biasa, padahal dia sudah mengirimkan sampel serdadu virus kepada instansi terkait, dan telah membunuh sedikitnya lebih dari 25 orang.

Carl mengambil rumus dari Gala Quin, mengorbankan puluhan untuk menyelamatakan ratusan juta nyawa.

Hansen juga sudah bersiap dengan kondisi terburuk. Rendra dan Leon menunggu di hotel dengan hati cemas, mereka akan pergi jika rencana Carl sudah berjalan. Hal ini juga demi menutupi kecurigana yang akan mengarah kepada mereka nantinya.

Jika terlihat melarikan diri terlebih dahulu itu sama saja seperti mengatakan 'aku adalah pelakunya, dan aku akan menyelamatkan diri terlebih dahulu'

“Uhuk ... Uhuk ...” Carl terbatuk lalu berjalan ke arah pendingin yang berisi air mineral dan menyesapnya.

Carl melihat jam tangannya, 'seharusnya sebentar lagi' gumamnya dalam hati.

Ilmuwan yang membantu Carl juga sudah bersiap membawa pergi Tuan besar Sebastian. Jika kejadian kekacauan maka kartu akes siapa saja akan bercampur masuk ke semua tempat. Hal ini akan mengacaukan pendeteksian kira-kira siapa yang jadi penghianatnya.

Di ruangan lab semua sedang serius bekerja, tiba-tiba beberapa Capos masuk, “Hancurkan bukti-bukti!” perintah mereka.

“Ada masalah apa?" tanya Carl berpura-pura.

“Hancurkan saja semua bukti-buktinya, pindahkan yang perlu di pindahkan , bakar yang seharusnya di bakar!” perintah Capos itu lagi.

Mereka semua segera saja melakukan apa yang di minta capos tadi, terdengar suara deru helikopter dan juga suara tembakan.

Carl segera berkata, "Ayo! Cepat bergerak," Carl ingin memprovokasi ketengangan sehingga kaki tangannya bisa membawa Papanya pergi. Dan benar saja kekacauan menjalar seperti api, semua panik berlarian ke sana kemari untuk menyelamatkan diri mereka. Baku tembak terjadi di luar dan di atap.

Hansen segera menerabas masuk mencari Carl, “Kau tetap dibelakangku, ujarnya.

Terbiasa bekerja di ruang yang hening, berada di kondisi hiruk pikuk kacau seperti ini, tentu saja membuat wajah Carl terpucat, teringat Papanya Carl berkata.

“Temui temanku di gudang sisi kanan, dia akan membawa Papaku, Jika aku belum kesana dalam waktu 15 menit kalian tinggalkan saja aku!”

Penutup Bab 169 Novel Romantis Pengantin Pengganti                                             

Bab 169 selesai, Bagaimana isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab berikutnya. Gass yah.

Oh iya, Ingat baca novel hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita lanjut ke Bab 169 Novel Romantis Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.