Bab 164 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah
dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.
Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca
novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin
seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.
Novel ini terkenal dengan
alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi
pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca
Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.
Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 164
Carl dan Hansen dibawa langsung ke Lab yang
akan jadi tempat tinggal sementara mereka. Villa itu berada sedikit masuk ke
daerah perbukitan, Hansen membuka jendela mobilnya, dan menarik napas panjang
untuk menghirup udara sejuk.
Supir membukakan pintu untuk Carl dan
hansen, Mereka terkejut ketika melihat mengapa menjadi rumah kayu, bukankah
Gery bilang mereka akan tidur di sebuah Laboratorium.
Carl berjalan masuk ke dalam, mereka berdua
terkagum-kagum melihat isi dalam Villa kayu tersebut. Di dalamnya ternyata
adalah sebuah Laboratoriun yang di dukung dengan teknologi tinggi.
Dalam hati pun Hansen mengacungi jempol
untuk Gery, sudah tidak di ragukan lagi jika dia memang pantas menjadi asisten
nomor satu tuan muda Sebastian.
"Hmm ... tidak mengecewakan,"
puji Carl.
“Ini Sempurna ... lihatlah
komputer-komputer ini, model terbaru dengan kecepatan super cepat
pastinya," Hansen menambahkan pujian Carl.
Begitu Hansen menoleh kepada Carl, dia
malah sudah melihat Carl mencoba-coba sebuah mikroskop, Hansen tertawa dan
berkata, "Dasar kutu buku."
Jika Carl dan Hansen sedang terkagum-kagum,
maka Rendra dan Leon sudah bersiap akan pergi ke jamuan pesta, sebenarnya ini
adalah sebuah pertemuan bisnis dengan para ilmuwan itu. Tak ingin begitu
kentara mereka sepakat bertemu di pesta itu.
Dalam budaya Italia, jika pergi ke pesta
atau undangan makan malam. Maka tidak apa jika datang terlambat. Di Italia
ketepatan waktu bukanlah hal yang penting ketika kamu diajak makan atau
diundang ke pesta. Kamu boleh datang terlambat 15 menit pada saat diajak makan
atau 30 menit pada saat diundang ke pesta.
Karena budaya lokal tersebut, maka Leon dan
Rendra bisa sedikit beristirahat sejenak, melepaskan Jetlag.
Jet lag adalah gangguan tidur sementara.
Kondisi ini terjadi ketika jam internal tubuh tidak sinkron dengan isyarat zona
waktu yang baru. Dari Indonesia ke Italia jelas akan mengalami perbedaan waktu.
Waktu Indonesia lebih cepat enam jam dari
Italia semisal hari kamis, jam 13.42 di Italia sama dengan hari kamis, jam
19.42.
Ponsel Leon berdering, itu adalah Gery yang
mengatakan jika mobil telah menunggu mereka di depan lobi hotel. Leom bangkite
berdiri, meski tadi duduk sembarang namun pakaian jasnya tetap licin rapi.
Leon melempar bantal ke wajah Rendra, lalu
berkata, "Kita berangkat."
Rendra pun bangun dan mengikuti langkah
Leon, dua pria tampan berjalan beriringan, tidak ada yang mengira jika keduanya
sudah menikah dengan wanita mungil yang menggemaskan.
Aura keduanya sudah nampak seperti mafia.
Malam ini mereka akan bertemu dengan sindikat mafia yang bernama Sacra Corona.
Malam ini mereka akan menemui salah satu konselor Sacra Corona. ini adalah
pejabat executive yang bertugas sebagai pengacara, politikus dan Manajer sumber
daya manusia yang menjaga kelangsungan Organisasi tersebut.
Seorang Capos membawa mereka ke dalam Aula,
Capos adalah pemimpin para gangster yang beranggotakan tentara yang ada dibawah
naungan Sacra Corona.
Capos ini mengenali Leon dan Rendra dari
tanda Pin yang tersemat di kerah sebelah kanan mereka. Ini adalah identitas
yang mereka berikan untuk para investor mereka. King Arthur memberikan mereka
identitas dari anak buahnya yang telah meninggal.
Nama baru Leon adalah Ezra dan nama baru
Rendra adalah Jacob.
"Ketika kamu diundang makan oleh
seseorang, ingatlah bahwa mereka harus menjadi orang yang pertama melakukan
semuanya. Mereka yang duduk pertama, makan pertama, dan bangun pertama ketika
acara makan telah selesai," bisik Leon kepada Rendra, mengajarkan sedikit
etika budaya Italia.
"Aku tahu ..." jawab Rendra
dengan sedikit mendesis.
Selesai makan malam, mereka pun dibawa ke
ruang VIP untuk berbicara bisnis. Jika memenuhi undangan pesta atau makan malam
boleh telat, maka jika bicara bisnis harus tepat waktu.
Selesai makan malam, mereka pun langsung
berbicara tentang bisnis, "Tuan-tuan sapa salah satu konselor itu."
Capos yang mengantarkan kedua tuan muda ini
pun keluar dan menutup pintu, kali ini bagian sang konselor untuk bicara,
bernegosiasi.
"Selamat datang," ujar Kanselor
itu lagi.
"Terima kasih Tuan Hell Ferguso,"
jawab Leon sembari menjabat tangan dan melakukan kontak mata dengan sang
Konselor, juga seraya tersenyum.
Di Italia berjabat tangan dengan kontak
mata serta senyuman merupakan bentuk sapaan untuk orang yang baru dikenal. Jika
sudah berteman atau memiliki hubungan yang lebih, maka dapat menyapa mereka
dengan mencium pipi kiri dan kanan. Orang Italia cenderung berbicara dengan
gerakan tangan dan ekspresi muka yang menonjol ketika sedang berbicara, mereka
terlihat sangat ekspresif.
"Silahkan duduk Tuan-tuan, saatnya
berbicara tentang bisnis," ujar Tuan Ferguso dengan sumringah ramah, dan
antusias.
"Kami akan berinvestasi sebesar dua juta
dollar" jelas Leon.
"Katakan apa yang akan kami
dapat?" tanya Leon dengan suara magentisnya.
Tuan Ferguso, tersenyum sambil menyilangkan
kakinya lalu berkata, "Tentu saja kami akan memberikan keuntungan yang
spesial kepada kalian."
"Sebutkan!?" pinta Leon.
Tuan Ferguso membuka laci meja kerjanya,
lalu mengambil berkas dan memberikannya kepada Rendra dan Leon.
"Apa kau tahu tentang oranga
pemerintahan berdasi putih?" tanya tuan Ferguso.
"Tentu saja tahu, mereka adalah
kriminal yang bersembunyi dibalik kekuasaan politik, agar bisa memasukan
kebijakan yang bisa menguntungkan dirinya dan kelompoknya," jawab Leon.
"Bravo ... tepat sekali Tuan
Ezra," puji Tuan Ferguso kepada Leon.
"Kita akan menyediakan apa yang mereka
pinta untuk kelangsungan operasional kekuasaan mereka," jelas Tuan
Ferguso.
"Maksudmu menjaga kekuasaan mereka
tetap ada?" tanya Leon.
"Tepat sekali," jawab Tuan
Ferguso.
"Katakan caramu?" tanya Leon
lagi.
Rendra dengan serius membaca skema
keuntungan yang di tawarkan oleh Sarca Corona, ini bukan keuntungan yang
main-main. Rendra berpikir jika untuk investor diberikan bagi hasil sebesar
itu, lalu Sarca Corona ini bisa dapat seberapa banyak.
Setelah mendapatkan penjelasan tentang
bisnis yang akan diberi suntikan dana dari mereka, maka Tuan Ferguso dengan
ramah mengantar mereka keluar Aula.
"Orangku akan segera menghubungimu
nanti," ujar Leon.
"Aku akan menunggu kabar baik dari
kalian, Tuan Ezra dan Tuan Jacob," ujar Tuan Ferguso lagi dengan antusias.
Supir membukakan pintu mobil, lalu keduanya
pun masuk, dan mobil melaju pergi meninggalkan Aula. Sementara itu di
Indonesia, Emily masih merawat ibu mertuanya dengan kesabaran.
Saat ini Nyonya Kawindra telah sadar.
Namun, setengah badanya telah lumpuh. Bahkan mengganggu cara bicaranya, pelafalan
kalimat yan dia katakan menjadi tidak terdengar jelas.
Emily mendekati Nyonya Kawindra, menarik
kursi lalu duduk disebelahnya, "Bu ... selama Kak Rendra pergi dinas ke
Italia, maka aku yang akan menjaga ibu di sini."
"Jadi ibu harus bersabar ya, jika
setiap hari harus melihat wajahku," ujar Emily sambil sedikit mencandai,
tertawa kecil.
Penutup
Bab 164 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Bab 164 selesai,
Bagaimana isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab
berikutnya. Gass yah.
Oh iya, Ingat baca novel hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita lanjut ke Bab 164 Novel Romantis Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.