Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Baca Novel Gratiss Di Sini

Bab 160 Novel Romantis Pengantin Pengganti

Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.

Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.

Novel ini terkenal dengan alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.

Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 160

Jika tugas kedua tuan muda adalah mengintai para istri maka, tugas para punggawa Leon adalah mencari kebenaran sebuah rumor. Gery baru saja selesai memberikan briefing, "Jika tidak ada pertanyaan, maka sesi ini kita tutup sampai di sini, dan sampai jumpa dalam dua hari ke depan."

Karena tidak ada yang bertanya, maka Gery segera bergegas lagi melanjutkan tugasnya, mengakomodir kepergian Hansen dan Carl ke Itali.

Berdasarkan informasi dari King Arthur, jika beberapa Psikotropika dan pengembangan virus baru, tercatat ada di kirim ke Italia.

King Arthur membantu Leon untuk memasukan Carl dan Hansen menyusup ke salah satu kelompok ilmuwan hitam di Italia. Sementara Simon membawa pulang setumpuk berkas yang jika dibawa maka tumpukan itu bisa menutupi wajahnya. Gery baru saja melakukan serah terima pekerjaan kepada Simon.

Di hotel, tepat tengah malam. Leon mengirimkan pesan kepada Khansa agar menemuinya di roof top hotel. Khansa melihat Emily tertidur nyenyak, karena memang tadi dia memberikan terapi akupuntur agar kawan baiknya itu dapat tidur dengan tenang.

Novel Romantis Pengantin Pengganti
Novel Romantis Pengantin Pengganti

Khansa mengganti piyama tidurnya dengab baju santai. Kaos berwarna putih di lapisi cardigan berwarna pink, celana bahan warna krem selutut, dengan memakai cadar senada dengan celana selutut yang sedang dia pakai itu.

Khansa naik ke atas roof top diantar oleh pelayan, kedua mata Khansa berbinar ketika melihat ada sebuah meja di tata dengan indah yang dihiasi oleh dekorasi bunga segar dan juga lilin.

Leon tengah berdiri di sana dengan menggunakan setelan jas lengkap berdasi kupu-kupu. dia segera melangkah menjemput istrinya kecilnya itu, "Nyonya Sebastian,".

Khansa memberikan tangannya, Leon membawanya ke meja makan mereka. Menarik kursi mempersilahkan Khansa duduk.

“Ini sedang merayakan apa?" tanya Khansa.

"Apakah suami tidak boleh mengajak istri berkencan?" jawab Leon.

"Tentu saja boleh, hanya saja ini ... ini terlalu romantis," jawab Khansa.

"Aku ingin kau hanya mengingat hal yang manismanis saja, karena itu aku membuat kenangan ini untukmu," jawab Leon dengan penuh nada kasih sayang.

Mereka pun makan malam yang kemalaman dengan ditemani bintang-bintang bertaburan di atas langit.

Khansa memandangi bintang-bintang itu.

"Apa kau tahu nama bintang paling terang yang ada di galaksi?" tanya Khansa.

"Sirius ... bintang sirius," jawab Leon.

"Ya, sirius, meski tanpa teleskop bintang kau tetap bisa melihatnya," jelas Khansa.

"Dan kau adalah siriusku,” gombal Leon.

"Kehadiranmu di sisiku, jelas ini adalah suatu keindahan paling terang yang pernah aku lihat," pengakuan Leon dengan nada penuh cinta.

Khansa menarik tangan Leon, lalu menggeggamnya, Khansa juga merasakan hal yang sama. Ketika dua menjadi satu, maka saat itulah mereka saling melengkapi kekurangan.

Leon melepaskan Jas tuxedonya, dan memakaikan kepada Khansa lalu mwngantarnya ke kamar, "Dalam beberapa hari ini mungkin aku akan sangat sibuk, kau jangan nakal, ok!"

"Mau kemana?" tanya Khansa.

"Bermain dengan Carl," jawab sembarang Leon.

"Jika begitu berhati-hatilah," ujar Khansa seraya tersenyum karena senang melihat jika Carl dan Leon sudah mulai mau berdamai.

Leon mengecup kening Khansa lalu membiarkannya masuk ke kamar untuk beristirahat. Leon pun juga segera masuk ke kamarnya, meletakan jas yang ada di tangannya. Gerakannya membangunkan Rendra, Kau darimana?" tanyanya seraya memeluk gulingnya.

"Tentu saja berkencan," jawab Leon sedikit meledek Rendra.

"Dengan wanita lain?" tanya Rendra.

Satu bantal segera melayang ke wajah Rendra, "Kau pikir landak kecilku itu akan membiarkan aku berkencan dengan wanita lain?"

Teringat jika Nyonya Sebastian pandai memainkan jarum, Rendra pun tertawa semvari mengusap-usap tengku lehernya. Rendra membetulkan posisi duduknya, lalu bertanya, "Katakan kepadaku sehenarnya kita akan melakukan apa?"

"Mencari Tuan Sebastian," jawab Leon. "Papamu?" tanya Rendra.

"Iya," jawab Leon.

"Bukankah dia sudah lama tiada?" tanya Rendra lagi.

"Carl memiliki pemikiran lain tentang ini," jelas Leon.

"Menurutnya masih hidup?" tanya Rendra lagi.

Leon pun mengangguk, dirinya juga masih percaya dan tidak percaya, tapi ini patut di coba. Keesokan paginya Khansa membawa Emily untuk sarapan pagi di restoran hotel.

Emily terkejut ketika melihat Rendra sudah ada di sana, duduk semeja dengan Leon, "Ayo! ajak Khansa ke meja makan kedua tuan muda itu."

Rendra langsung menarik kursi di samping, dan menarik tangan Emily agar duduk di sebelahya, "Mengapa ada di sini?" tanya Emily.

"Apa boleh buat kau tidak pulang semalaman, jadi aku pun hanya bisa datang ke sini untuk menyusulmu," jelas Rendra.

Daun telinga Emily pun memerah, mendengar perkataan Rendra, lalu dia menggenggam tangan suaminya itu. Selesai sarapan pagi mereka pun bergegas pulang ke rumah mereka masing-masing.

Nampak Carl sudah mulai berkemas, dan meletakan tas kopernya di sudut pintu masuk, Khansa melihatnya, "Apa sudah mau pergi?"

"Belum, masih menunggu Gery mengurus beberapa hal," jawab Carl.

"Sesampainya di sana, bermainlah yang akur ya!" nasehat Khansa kepada keduanya.

Carl memandangi Leon, dan melihat anggukan pelan dari kakaknya itu lalu dia pun berkata, "Ya pasti kami akan bersenang-senang di sana."

Khansa pun pergi ke kamar Bibi Fida dan juga Kakek Isvara, untuk mengecek kesehatan mereka. Setelah dia pergi, barulah Leon dan Carl kembali berbicara serius.

"Kau akan langsung di jemput oleh salah satu kurir dari kelompok itu nanti," jelas Leon.

"Jangan melakukan hal yang nantinya akan membuat mereka curiga!" perintah Leon.

"Hansen akan beridentitas sebagai pengawalmu," ujar Leon lagi.

"Aku pasti akan berhati-hati," janji Carl.

"Aku akan menemui Mom sebelum nanti pergi," ujarnya lagi.

Leon hanya diam tidak menjawab, lalu pergi meninggalkan Carl. Tidak ingin berdebat maka Carl pun memilih diam. jika hubungannya dengan dia semakin baik, maka Cari yakin jika nanti hubungan Mom mereka akan menjadi baik kepada dia dan Kakak tirinya ini.

Ponsel Leon berdering, dia menjawabnya dengan satu tangan di masukan ke saku celananya dan satu tangan memegang ponsel ditelinganya. Mendengar laporan dari Gery, dia pun berkata, "Lakukan apa yang harus dilakukan, dalam hal ini aku memberikan akses keuangan penuh kepadamu."

Gery juga akan ikut pergi ke Italia bersama cari dan Hansen. Pria di balik layar yang memiliki tugas menyempurnakan gerak-gerik Carl dan juga Hansen.

Penutup Bab 160 Novel Romantis Pengantin Pengganti                                             

Bab 160 selesai, Bagaimana isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab berikutnya. Gass yah.

Oh iya, Ingat baca novel hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita lanjut ke Bab 160 Novel Romantis Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.