Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Baca Novel Gratiss Di Sini

Bab 147 Novel Romantis Pengantin Pengganti

Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.

Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.

Novel ini terkenal dengan alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.

Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 147

Temaran cahaya oranye dari ruangan rumah mereka menambah kesan angker yang bercampur dengan aura kemarahan Leon.

Khansa berjalan ke arah Leon, berdiri di depannya. mengapitkan kedua tangannya di depan, lalu menundukan kepala, seperti seorang murid yang baru saja tertangkap karena bolos sekolah dan sekarang sedang siap di hukum.

"Sudah tahu salah?" tanya Leon.

Khansa mengangguk, menerima salah. Leon mengambil napas panjang lalu mulai berkata lagi, "Apa kau tahu bagaimana tadi hatiku ingin lebih dulu keluar dari tempatnya, ketika melihat pistol tadi bertengger di kepalamu, Hah!"

Khansa sedikit melangkah mundur, karena teriakan keras suaminya itu, belum juga Khansa menjawab Leon sudah berkata lagi, "Apa kau anggap nyawamu itu adalah milikmu sendiri Hah!"

Khansa mendongak, "A-aku," jawabnya terbata.

"Dengar! Di saat kita menikah, maka disaat itu nyawamu pun menjadi milikku. Jika kau mati maka aku akan ikut mati meskipun tubuhku masih berfungsi," jelas Leon masih marah dan berjalan sambil melangkah dari satu arah ke arah lain seperti orang yang baru saja hilang akal. 33 "Di sini ... di sini, Ini pasti akan ikut mati bersamamu, jelas Leon seraya menunjuk Dadanya.

Novel Romantis Pengantin Pengganti
Novel Romantis Pengantin Pengganti

Khansa hampir-hampir menangis mendengar pengakuan Leon, dia melepaksan cadarnya dengan cepat dia melangkah maju, menjinjitkan kakinya dan merangkulkan tangannya di lehernya.

Leon menatapi binar mata landak kecilnya itu, yang terasa sangat meneduhkan hati. Dengan lembut diapun bertanya, "Katakan! Kali ini kenakalan apalagi yang telah kau perbuat?"

Khansa tidak menjawab, malah menyerangnya dengan ciuman yang bertubi-tubi ke wajah Leon.

Leon terkejut dengan gerakan impulsif dari landak kecilnya ini, lalu mengeratkan kedua lengan kuatnya di pinggul ramping istrinya itu. Dia menggendongnya, dan berjalan menuju kamar mereka.

Leon meletakan Khansa di ranjang besar mereka, lalu berkata, "Apa aku harus menitipkan Leon kecil di dalam perutmu, sehingga sayapmu patah agar kau tidak bermain jauh dan nakal lagi," ujar gemasnya sembari menciumi-ciumi daun telinga istrinya itu, lalu turun ke perut langsing Khansa.

Khansa menapuk wajah Leon, "Maafkan aku," ujarnya.

Leon menundukan kepalanya lagi, lalu mencium bibir Khansa dengan lembut. mereka saling mencium dan saling memeluk erat.

Gerakan Khansa terhenti, ketika teringat dengan tasnya, "Ada apa?" tanya Leon seraya mengernyitkan alisnya.

"Tas-ku,” jawab Khansa.

Dia segera mendorong tubuh Leon yang ada di atasnya itu, "Ada yang lupa," ujarnnya lagi.

Leon terdiam sambil mengangkat satu alianya, suasana tadi yang terasa romantis langsung menguapa begitu saja. Dia pun turun dari ranjang dan mengikuti langkah istrinya itu, "Ada apa?" tanyanya sambil berdiri di belakang Khansa.

Khansa menarik tangan Leon masuk ke dalam rumah mereka, membawanya ke sofa lalu duduk. Dia mulai membuka tas nya lalu berkata, "Ini tadi, aku sedang melakukan penyelidikan" jawabnya atas pertanyaan suaminya tadi.

Khansa membukanya dan membacabya dengan detail. Leon melihat sebuah stempel yang melambangkan identitas King Arthur, langsung saja mengernyitkan alisnya dan berkata, "Apa kau tadi bertemu Arthur?"

"Hmm ...” jawabnya mengangguk tanpa melihat ke arah Leon.

"Kau menggesek lima Milyar untuknya?" tanya Leon lagi.

"Ya, jawab Khansa lagi dengan masih serius membaca berkas-berkas itu.

Leon mengeluarkan ponselnya lalu menelpon Arthur salah satu teman baiknya itu. Semasa satu sekolah dulu, Arthur sangat pintar di dunia IT. Bahkan dulu dia bisa menjebol sistem keamanan NASA, lembaga antariksa Amerika serikat.

Suara di sebrang sana menyapa, "Halo."

"Kembalikan lima milyarku!' pinta Leon kepada Arthur.

"Apa? lima milyarmu?" tanya Arthur keheranan.

"ya bukankah kau baru menggesek kartuku?" jawab Leon.

Arthur berpikir mencoba mengingat kapan dia menggesek kartu kawannya itu, lalu terperangah ketika teringat dengan Khansa.

"Nona kecil yang menggesek kartumu, apakah dia adalah orangmu?" tanya Arthur.

"Bukan sekedar itu, tapi istriku," jawab Leon.

"Ya Tuhan dia adalah istrimu," uajr Arthur tidak percaya.

Arthur mengetahui jika kawannya ini memang sudah menikah, tapi jelas tidak pernah melihat wajah rupa istri kawan baiknya itu.

Leon berkata lagi, "Mengapa ketika orangku waktu itu bertanya, kau tidak menyerahkan berkas itu kepadanya, kau hampir saja membuat istriku berpulang hanya dengan nama saja," protes Leon sedikit kesal.

"Bisnisku lancar karena memegang kode etik, jika klienku meminta rahasia itu hanya diberikan kepada yang berhak, maka orang lain pun tidak akan bisa mendapatkan tentang rahasia itu," jelas Arthur.

"Maksudmu?" tanya Leon penasaran.

"Klienku berkata dengan jelas ketika menitipkan barangnya, dia bilang berikan itu kepada yang bisa menyebutkan dengan jelas tentang bubuk kristal yang ada di dalam jurnal medisnya," jelas Arthur.

"Bagaimana kau tahu jika itu adalah istriku yang berhak mendapatkan rahasia itu,"tanya Leon.

"Karena dia dapat mendetailkan cara kerja bubuk itu persis seperti yang pria itu jabarkan, artinnya dia telah membaca jurnal medis yang pertama, jelas King Arthur lagi.

Kala itu Gala Guin pergi menemui Arthur dan menitipkan rahasia ini kepadanya, karena King Arthur sudah terkenal selalu menjunjung kode etik bisnis yang dia jalani, Dan Gala juga membayar mahal untuknya agar mau rutup mulut tentang gal kedatangannya, dan tentang apa yang dia titipkan. Dan dalam perjalan pulang setelah bertemu dengan King Arthur inilah Gala mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya.

Leon menatapi landak kecilnya itu yang masih serius membaca, lalu menutup sambungan ponselnya yang dia tutup dengan perkataan, "Transfer kembali lima milyarku!"

Leon duduk di sebelah Khansa, lalu menarik lembaran ditangannya, "Apa ini?"

"Jika tidak salah ini adalah daftar laporan keluar masuk dan juga pendistribusian bubuk kristal mematikan yang sedang aku selidiki,” jawab Khansa.

Di berkas yang baru dia terima, tertulis jelas datang dari negara mana bubuk itu, dan akan di peruntukan untuk siapa saja. Semua tertulis jelas. Leon membaca dan memahami ini sudah melibatkan antar negara, merasa ini sangat berbahaya.

Leon meletakan berkas itu lalu berkata, "Serahkan ini saja kepadaku, biarkan orang-orangku yang menyelidikinya," ujar Leon.

Khansa tidak begitu mendengarkan perkataan Leon, malah membuka satu map yang berisi berkas tebal, menatapinya lalu berkata, "I-ini mengapa sama seperti yang ada di Villa Anggrek," ujarnya.

"Apa yang sama?" tanya Leon.

"Ketika Nenek memberikan kunci kekayaan Villa Angrek, aku membuka brankas kekayaan itu dan pernah membaca jurnal yang mirip dengan ini," jelas Khansa.

Teringat pembicaraan tadi dengan Arthur, maka Leon menyimpulkan itu adalah jurnal medis pertama, dengan yang di pegang oleh Khansa maka saat ini mereka mimiliki dua jurnal. Hanya tinggal sisa keberadaan satu jurnal saja yang masih menghilang.

Mata Leon tiba-tiba terbelalak, mengingat bukankah waktu itu ibunya mengatakan bahwa temannya kala itu datang dan baru saja memberikan buku ajaib kepadanya. Leon lebih terkejut lagi kerika menyadari jika bayi kecil dulu yang membuatnya terpesona dalam pandangan pertama adalah wanita yang sedang duduk disampingnya ini.

Dia adalah pengantin kecilku ujar Leon dalam hati.

Penutup Bab 147 Novel Romantis Pengantin Pengganti                                             

Bab 147 selesai, Bagaimana isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab berikutnya. Gass yah.

Oh iya, Ingat baca novel hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita lanjut ke Bab 147 Novel Romantis Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.