Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Baca Novel Gratiss Di Sini

Bab 145 Novel Romantis Pengantin Pengganti

Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.

Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.

Novel ini terkenal dengan alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.

Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 145

“Ayo!” ajak Khansa kepada mereka berdua.

Keluar dari gudang bawah tanah itu, Emily melihat jika ada sedikit perubahan di wajah kawan baiknya itu, “Kau kenapa?"

Khansa diam tidak menjawab, berpikir jika saat itu pasti Leon merasa sakit, karena melihat sendiri ibunya terjatuh dari gedung Oracle. Anak yang sedang dalam kasih sayang ibu. Namun, malah kehilangan ibu di masa kecilnya.

Ditambah fakta terbaru jika keadaan sebenarnya adalah ibu mertuanya itu kehilangan nyawa karena dibunuh. Itu benar-benar membuat hatinya marah.

Baru saja mereka ingin masuk ke mobil mereka, bocah penunjuk jalan tadi datang menghampiri mereka, lalu berkata “Ini bisa membantu lebih banyak,” ujarnya seraya memberikan sebuah kunci loker.

Khansa mengambilnya, lalu Emily merebutnya dari tangan Khansa, “Ini adalah kunci loker kereta bawah tanah," ujarnya.

“Apa isi loker itu?" tanya Emily pada bocah itu.

Novel Romantis Pengantin Pengganti
Novel Romantis Pengantin Pengganti

Bukannya menjawab, bocah itu malah pergi begitu saja meninggalkan mereka bertiga dalam bingung. Khansa menarik lengan Emily, “Apa kau tahu di mana stasiun kereta bawah tanahnya?”

"Aku tahu, jawab kak Wan.

“Jika begitu ayo kita ke sana," ajak Khansa.

“Hni kita mau berpetualang kemana lagi?” tanya Kak Wan.

“Anggap saja kita ini tiga malaikat yang sedang bermain menjelajahi bumi, pasti akan seru," jawab sembarang Khansa.

Emily lalu minampali perkataan Khansa, “ Kak Wan, selama ini kan kau selalu bilang ingin merasakan bermain dalam film action, jadi anggap saja ini kita sedang syuting film action ok!”

Berpikir jika memang benar dia pernah berkata seperti itu, maka kak Wan pun menyetujui, arahan dari Khansa dan Emily.

“Jika begitu ayo kita pergi," ujarnya.

Kak Wan pun segera melajukan mobilnya dengan semangat. Sementara itu, Leon iseng mengecek keberadaan Khansa melalui GPS Phone Tracker. ini Memantau lokasi yang sedang kita mata-matai dengan mudah. Jadi, nantinya GPS Phone Tracker akan melaporkan lokasi terkini dari seseorang yang sedang di mata-matai melalui GPS.

Leon langsung saja bangkit dari sofa, “Stasiun bawah tanah,” gumamnya.

“Untuk apa dia ke sana'' pikir Leon.

“Ada apa?" tanya Rendra.

“Mereka saat ini ada di stasiun bawah tanah, jawab Leon.

“Siapa? Emily dan Khansa?" tanya bingung Rendra.

“Kau pikir aku mematai-matai istri orang lainkah.

Tentu saja lokasi istriku saat ini,” jawab Leon seraya mengambil jaket panjangnya lalu mengambil kunci mobilnya. Rendra juga melakukan hal yang sama lalu mengikuti Leon dengan langkah panjangnya.

Di Stasiun bawah tanah, mereka bertiga mencari loker yang di maksud. Kak Wan mengecek loker-loker itu dengan teliti lalu berkata, “ Ketemu,

Kak Wan mulai membuka loker itu, di dalam loker itu ada sebuah berkas dalam map coklat. Khansa segera mengambilnya. Map itu di beri sticker mahkota di ujung penutun map itu.

“King Arthur” gumam Khansa.

Dia berpikir ini pasti informasi tambahan darinya. Khansa segera memasukan itu ke dalam tas slempanganya, lalu berkata, "Ayo kita pergi.”

Merek bertiga segera beranjak mengikuti langkah Khansa, Ini sudah hampir lewat tengah malam. Koridor stasiun bawah tanah ini pun sudah nampak sepi. Sepatu hak tinggi yang Emily dan kak Wan pakai terdengar memantul-mantul di sepanjang koridor.

Mereka bertiga menaiki tangga dengan cepat untuk keluar dari stasiun bawah tanah tersebut, baru saja mencapai anak tangga paling atas. Mereka sudah melihat ada beberapa pria berjas hitam berjalan ke arah mereka.

Khansa berkata kepada Kak Wan dan Emily, “Apa kalian kuat berlari.”

“hah!" jawab Emily.

"Lepas sepatu kalian!" perintah khansa.

Mereka berdua melepas sepatu lalu mulai berlari mengikuti Khansa berlari, mereka berhasil masuk ke dalam mobil. Adrenalin kak Wan mulai terpacu, “Pakai sabuk pengaman kalian!” perintahnya.

Kak Wan Mulai menekan pedal gas, dan melesat dengan cepat. Dari Kaca Spion Khansa melihat jika mereka di ikuti. Mobil pun semakin dilajukan dengan cepat.

Dalam hati Emily berkata, "Nampaknya Kak Wan benar-benar menganggap ini sedang Syuting film Action''.

Dengan lihai Kak Wan mencoba menghindar dari kejaran para pria berjas hitam tersebut.

Kak Wan mengikuti arah dari Google maps. Mobil Mini Cooper Emily menabrak tong sampah kaleng yang mental terbang karena Kak Wan berbelok dengan tajam.

“kak Waaaaaan!!!" teriak Emily karena terkejut.

Khansa juga sama terkejutnya, tak mengira jika kak Wan memiliki keterampilan menyetir yang hebat seperti ini. Sementara itu Leon memutar haluannya, mengikuti gerak titik GPS di ponselnya, mengikuti kemana titik itu membawa ke landak kecilnya.

Di Jalan pelarian, Kak Wan tiba-tiba mengerem mendadak. Ternyata yang mereka masuki adalah jalan yang masih di bangun dan belum selesai. Emliy sedikit terpelanting, lalu berkata,“ Ada apa, mengapa berhenti?" tanyanya sembari merapihkan rambutnya.

“Iitu adalah jalan buntu,” jawab Kak Wan dengan sedikit panik.

Khansa keluar dari mobil, dan menatapi jembatan jalan yang belum ada sambungannya ini, mereka terjebak. Mundur ke belakang musuh tengah mengejar, jalan ke depan maka kau hanya bisa mendapati mobil jatuh kebawah.

Emily dan Kak Wan juga turun dari mobil, “ Ini kita harus bagaimana, tanya Emily.

Khansa melihat sinar lampu mobil yang mendekat ke arah mereka, “Berdiri di belakangku!" perintahnya.

Emily mengambil botol yang berisi air cabe dan lada dari dalam tasnya, lalu mengambil kuda-kuda untuk mempertahankan diri.

"Aku pernah melihat gaya ini ketika menonton film kungfu," ujar Emliy sambil mengepalkan tangannya.

Kak Wan langsung dengan cepat membuka bagasi mobil, mengambil sebuah tas yang agak besar lalu segera mengisinya dengan batu-batuan yang ada di pinggiran jembatan itu, "Ini sepertinya bisa kita jadikan senjata."

Emily dan Kak Wan menatap kepada Khansa, lalu dengan tenangnya Khansa mengeluarkan jarum peraknya.

Emily dan Kak Wan mengernyitkan alisnya, "Ini jarum ajaib," jawab Khansa yang memahami tatapan pertanyaan dari keduanya.

Selama ini Emily hanya tahu jika Khans pandai memakai jarum akupuntur untuk mengobati, tapi belum pernah melihat Khansa melumpuhkan orang dengan jarum akupunturnya.

Mobil itu tiba di depan mereka bertiga, beberapa pria keluar dari mobil itu. Salah satu dari mereka pun maju, lalu berkata "Berikan aku dokumen itu."

"Apa?" jawab Khansa berpura-pura tidak tahu dengan apa yang dibicarakan oleh orang itu.

"Dokumen yang baru saja kalian ambil," jawab pria itu.

Khansa dengan reflek memegang tas slempangnya , pria itu menangkap gerakan Khansa. lalu melangkah maju untuk merebutnya. Tapi, belum juga sampai tangannya meraih tas itu, Emily dan Kak Wan memukuli pria itu dengan tas yang telah terisi batu, Emily dengan cepat menyemprotkan air cabe dan lada ke wajah pria itu.

Siapa sangka hanya dalam satu pukulan bisa menghempaskan Emily dan Kak Wan sampai tersungkur. Khansa pun bergerak dengan cepat ketika pria itu mencoba mengembalikan keseimbangannya. Dia langsung saja menancampkan jarum peraknya, dan seketika saja pria itu terseungkur pingsan.

Kak Wan dan Emily bangkit berdiri, "Mereka berjalan ke arah kita," ujar Emily sambil menunjuk panik ke arah depan mereka.

Penutup Bab 145 Novel Romantis Pengantin Pengganti                                             

Bab 145 selesai, Bagaimana isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab berikutnya. Gass yah.

Oh iya, Ingat baca novel hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita lanjut ke Bab 145 Novel Romantis Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.