Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Baca Novel Gratiss Di Sini

Bab 141 Novel Romantis Pengantin Pengganti

Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.

Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.

Novel ini terkenal dengan alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.

Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 141

Leon terdiam senang mendengar kata-kata Khansa, demi tidak membuat si penguasa satu ini marah. Maka Khansa melangkah pelan ke arahnya sambil berbisik, "Temani aku mandi, hemat air,"

Dua hari mengabaikan suaminya ini, Khansa sedikit merasa bersalah. Karena itu ingin menebusnya. Mendengar ajakan mandi bersama, itu terasa seperti air yang dengan cepat memadamkan api yang berkecamuk di hati Leon sedari pagi tadi.

"Jika begitu, ayo!" ujar Leon seraya langsung menggendong tubuh mungil Khansa itu.

Khansa langsung saja mengalungkan tangannya di leher Leon. Aroma vanilla, menyeruak di kamar mandi besar mereka.

Khansa duduk di pangkuan Leon yang sedang memeluknya dari belakang.

Leon dengan lembut menggosok punggung Khansa, lalu tangannya mulai memijit perlahan bahu Khansa.

"Emm.... terasa enak sekali," ujar Khansa.

"Tak disangka Tuan Sebastian memiliki sepasang tangan yang ajaib," puji Khansa kepada suaminya itu yang ternyata pandai memijat.

Novel Romantis Pengantin Pengganti
Novel Romantis Pengantin Pengganti

Leon tertawa, lalu dengan sedikit tertawa dia berkata, "Aku juga pandai memijit bagian yang ini," ujarnya sembari memindahkan kedua tangannya ke bagian depan Khansa.

"Astaga, kau nakal sekali," ujar Khansa sedikit terkejut.

Leon mulai menutar-mutar tangannya di sana, Khansa mulai menggigit bibir bawahnya agar tidak mendesah kencang. Leon berkata, "Jangan tahan suaramu, aku ingin mendengarnya."

Khansa pun menoleh ke wajah Leon, lalu mengecupi bibi Leon. Dengan serakahnya Leon membalas kecupan Khansa dengan keras sebanyak dua kali lipat.

Leon melepaskan tautan bibirnya, dan membalikan tubuh Khansa agar menghadap kepadanya, binar mata Leon semakin membara saja, melihat kulit putih mulus Khansa, dan juga wajah memerah landak kecilnya itu.

"Mengapa kau sebegini menggodanya, membuatku ingin setiap hari,” pengakuan Leon tanpa basa-basi.

Leon membenamkan kepalanya di dada Khansa, "Aargh ..." teriak Khansa menggemas sambil sedikit menjambak rambut suaminya itu.

"Aku mulai ya," ujar Leon seraya menggerakan pinggang kuatnya itu.

Air di Bathup mereka pun membentuk riak-riak kecil, bergelombang. Khansa mentautkan kedua tangannya ke leher Leon sembari mengeluarkan suara manja yang terdengar bangaikan alunan indah di telinga Leon.

"Arrgh ..." teriak Leon dan Khansa sembari berpelukan erat.

Khansa terkulai lemas di bahu Leon. Dengan lembut Leon mencium-cium bahu Khansa. Seperti biasa, jika habis mandi bersama maka akan ada ritual mengeringkan rambut.

Dengan masih memakai baju kimono, Khansa duduk di karpet empuk kamar mereka, sementara Leon duduk di sofa sambil mengeringkan rambut Khansa dengan Hair dryer. Jari-jari tangan Leon dengan lembut membelai-belai rambut hitam panjang Khansa.

"Apa kau sudah makan?" tanya Khansa. "Belum," jawab Leon.

Khansa mendongak kepada Leon dan berkata, "jika begitu aku akan memasak untukmu," ujar Khansa.

Khansa pun segera bersalin baju, dan bergegas turun ke dapur. Membuka kulkas, mengecek isinya lalu mulai mengambil bahan-bahan untuk di masak.

Loon juga segera ikut turun, kali ini baju yang dia pakai untuk tidur sangat casual, hanya kaos dan celana pendek saja.

Itu benar-benar memperlihatkan kaki panjangnya yang indah.

Leon pun menarik kursi meja makan, patuh duduk menunggu masakan Khansa. Malam ini terasa sangat indah, ditambah dapur mereka tidak semuanya tertutup dinding jadi terasa makan malam berlampukan bintang-bintang dari langit.

"Nah, ini sudah jadi," Khansa membawakan sepiring nasi goreng ayam.

Mereka berdua pun langsung memakannya, aktivitas mandi bersama tadi, benar-benar membuat mereka lapar.

Setelahnya mereka menonton televisi, di sofa sambil tiduran dan berpelukan, Mereka menonton film komedi. Mereka merasa butuh tertawa yang banyak. Karena setiap hari sudah merasa penat dengan pekerjaan. Sementara itu di Apartemen Rendra dan Emily masih tidur terpisah. Emily masih belum bersedia untuk tidur satu kamar dengan Rendra.

Emily merasa haus, lalu keluar dari kamar untuk mengambil minum karena pitcher di atas nakasnya habis. Samar-samar Emliy Mendengar Rendra berbicara di sambungan telponnya, "Bu, aku hanya sedang sangat sibuk, karena itu akan berkantor di sini untuk beberapa waktu."

Hati Emily terasa masam, ketika mendengar Rendra masih belum mau mengakui pernikahan mereka di depan ibunya. Dia pun kembali masuk ke kamarnya, rasa haus yang tadi dia rasakan tiba-tiba saja menghilang. Emily menarik selimutnya, dan kembali memejamkan matanya.

Rendra mengirimkan pesan teks kepada asistennya, "Bagaimana?"

"Seharusnya akan diketahui dalam beberapa hari," jawab pesan teks dari asistennya di Indonesia.

"Segera!" isi pesan teks Rendra lagi.

Rendra menyenderkan tubuhnya di sofa, memejamkan matanya sambil menghela napas. Berpikir dia harus menemukan kejadian yang sebenarnya.

Rendra melihat ke arah pintu kamar Emily, dia bangkit dari sofa, lalu tangannya menarik pegangan pintu kamar itu dan membukanya. Rendra berjalan ke sisi ranjang Emily dan berlutut. Mengelus puncak kepala istrinya itu dengan lembut, lalu berbisik di daun telinganya, "Aku mencintaimu," sambil mengecup kening Emily.

Rendra sedikit membetulkan selimut Emily lalu bediri dan beranjak pergi dari kamar istrinya itu. Begitu mendengar pintu kamar tertutup, Emily membuka matanya dan mulai menangis.

Hatinya juga mencintai Rendra, hanya saja lubang di depan mereka begitu besar. Jika sama-sama melompat kedalam lubang itu maka akan menyakiti semuanya.

Keesokan paginya, Emily sudah rapih bersiap. Hari ini dia akan melakukan pemotretan dan syuting iklan untuk promo pembukaan hotel bintang lima. Rendra melihatnya sambil menyesap jus jeruknya.

"Tidak sarapan dulu." tanya Rendra.

"Aku akan sarapan di mobil," jawab Emily seraya mengambil satu buah Sandwich yang telah Rendra buatkan untuknya.

Rendra menarik lengan Emily, lalu mengambil sandwich yang ada di tangannya, dia berjalan ke laci kitchen set, membukanya lalu mengambil sebuah kotak makan dan memasukan sandwich itu barulah memberikannya lagi kepada Emily.

"Ini!" ujarnya.

Emily sedikit tercengang, meski hal kecil namun, itu sedikit membuat terasa manis di hati Emily, "Terima kasih," ujarnya lalu berbalik pergi.

Rendra tidak begitu tergesa-gesa untuk mengurus pekerjaannya, karena kantornya hanya tinggal turun saja ke lantai bawah.

Dengan sedikit rasa malas, Rendra mengambil jasnya, dan turun kebawah. Baru saja membuka pintu ruangan kerjanya dia sudah melihat Leon duduk di kursinya, sembari menaruh wajahnya di atas meja kerja menatapi pajangan pendulum Newton yang sedang dia mainkan.

"Ada apa pagi-pagi datang ke kantorku?" tanya Rendra.

"Tidak apa-apa, hanya ingin mengecek keadaanmu saja," jawab asal Leon.

Tanpa landak kecilnya menemani, sungguh hari terasa berjalan begitu lama dan membosankan, soal pekerjaan aman terkendali, memiliki Gery sebagai asisten utama, sebenarnya jika dia ingin berhenti bekerja saat ini juga bisa.

"Awas!" ujar Rendra seraya menarik Leon bangun dari kursi kerjanya.

"Hissh ... pelit sekali aku hanya ingin mencoba kursi barumu saja lho," jawab sembarang Leon lagi.

Penutup Bab 141 Novel Romantis Pengantin Pengganti                                             

Bab 141 selesai, Bagaimana isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab berikutnya. Gass yah.

Oh iya, Ingat baca novel hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita lanjut ke Bab 141 Novel Romantis Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.