Bab 122 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.
Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca
novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin
seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.
Novel ini terkenal dengan
alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi
pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca
Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.
Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 122
"Belilah secangkir kopi, dan
minum!" perintah Leon kepada Gerry.
Leon menundukan pandangannya pada berkas
yang baru saja dia terima, "Gala Quin,"
Leon melanjutkan membaca, Gala adalah pria
muda yang berbakat. Dalam usia mudanya dia bisa menjadi professor ahli virus
yang diakui. Di dunia tidak banyak ahli virus yang dapat mengenali virus inti
dan turunannya yang bahkan bisa menjadi beratus-ratus turunan.
Gala adalah salah satu pria berbakat itu.
Beberapa ahli virus bekerja ada yang bekerja bersama dalam satu naungan lembaga
dunia. Bekerja mengembangkan prototipe virus yang menguntungkan bagi kehidupan
banyak manusia, ataupun mengembangkan virus untuk melawan senjata kimia yang
berasal dari virus yang dikembangkan lalu disalahgunakan.
"Orang-orang jenius terkadang
menyeramkan," ujar Leon dengan sedikit merinding.
Selama ini Gala tinggal di luar negri,
bekerja untuk Oracle Farmasi. Namun tiba-tiba saja dia pulang ke Indonesia. Tak
lama kemudian menikah secara agama dengan Stephanie, ibunya Khansa.
"Apakah Gala adalah ayah kandung
Khansa?" ujar Leon.
"Jika iya, lalu siapa dibalik
kematiannya?" Pikir Leon yang teringat jika Bibi Fida mengatakan ayah
Khansa terbunuh.
Leon meletakan berkas itu dalam laci meja
kerjannya, lalu segera bergegas pergi ke rumah Nenek Quin. Gerry duduk di sofa
yang ada di luar ruangan Leon.
Gery baru saja ingin menyesap kopinya.
Namun, perintah baru telah turun, "Kita pergi ke rumah Nenek Quin!"
Gery hanya berhasil menyesap satu tegukan
kopinya, lalu segera mengikuti langkah bos besarnya itu. Dalam hati Leon merasa
ini bukanlah masalah kecil, karena itu tidak
ingin membuang waktu.
Rumah Nenek Quin berada tepat di depan
jalan raya. Nampak Nenek Guin sedang menyiram tanaman bersama Dafa.
Melihat jika Leon datang lagi, Dafa
langsung membuang selang yang dia pegang ke tanah, "Mau apa datang kesini?
Istrimu tidak ada di sini."
Nenek Quin langsung saja menyiram tubuh
Dafa dengan air selang yang sedang dia pegang, Nenek Quin mengomeli Dafa,
"Apa kau ini kurang didikan, mengapa kasar dengan tamu?"
"Nenek, aku ini cucu kandungmu bukan
seh? Mengapa begitu galak?" protes Dafa sembari melihat bajunya yang sudah
basah itu.
"Maafkan ketidaksopanan cucu tengilku
ini," sapa Nenek Quin kepada Leon dan Gery.
"Nyonya, aku datang karena ada hal
penting yang ingin aku konfirmasi," balas sapa Leon.
"Apakah kita sudah saling mengenal
sebelumnya?" tanya Nenek Quin.
"Belum, tapi pasti Nyonya mengenal
Gala Quin," jawab Leon.
Mendengar jika Leon menyebutkan nama Gala,
maka Nenek Quin langsung menjatuhkan selang yang sedang dia pegang.
"Nenek, apa baik-baik saja?" tanya Dafa. Dafa membawa Nenek Quin
masuk, Leon dan Gery pun ikut masuk. Dafa mendudukan Nenek Quin di kursi malas.
Nenek Quin memandang kepada Leon,
"kalian mengenal Gala?"
"Tidak begitu, karena itu datang ingin
bertanya," jawab Leon.
"Putraku itu ... Gala ... kami tidak
pernah bisa menekannya, membuatnya untuk tetap tinggal bersama kami," ujar
Nenek Quin.
"Maksud Nyonya?" tanya Leon.
Nenek Quin hanya bisa menangis, lalu Dafa
melengkapi jawaban Nenek Quin, "Pamanku itu adalah seorang yang
jenius."
"Ketika bakatnya di sini tidak
dihargai, memilih pergi ke luar Negri. Bertahun-tahun di sana. Tiba-tiba
kembali dah hanya sedikit bercerita jika penelitiannya telah disalahgunakan
oleh teamnya, jelas Dafa.
"Paman bilang, waktu itu karena tidak
rela jika penelitiannya malah akan dijadikan senjata biologis, Paman lebih
memilih keluar dari team itu," cerita Dafa lagi.
Nenek Quin bercerita, jika Gala hanya
tinggal sebentar dengan mereka. Baru menikah sudah pergi lagi entah kemana.
Saat itu tidak memberitahu akan pergi kemana.
Kami kehilangan kabar, sejak saat itu,
"Apa kalian mengetahui tentang keberadaannya?" tanya Nenek Quin
dengan cemas.
Leon menghela napas panjang, "Maafkan
aku Nyonya, jika aku mengatakan Gala sudah tidak bersama kita lagi."
Tangis Nenek Quin pun langsung pecah, Dafa
memeluk Nenek Quin dan menenangkannya. Untuk saat ini Leon masih diam, tidak
memberitahu jika Khansa, adalah putri dari Gala. Karena semuanya masih belum
jelas.
Di kediaman Isvara, Khansa sedang
membaca-baca berkas kesehatan Kakek Isvara selama ini, Khansa melirik ketika
ponselnya berdering. Melihat nama Emily yang tertera, Khansa segera saja
menjawabnya.
"Ada apa?" tanya Khansa.
"Aku sudah pindah beberapa minggu ke
rumah baru, tapi kau sekali pun belum mengunjungiku?" Protes Emily.
"Aku sudah tahu bentuk rumahnya?"
jawab Khansa mencandai Emily.
Rumah yang Emily tempati sekarang adalah
rumah yang dia sewa dari Khansa, karena itu Khansa merasa untuk apa dilihat
lagi.
"Kau ini sudah menikah, lalu melupakan
sahabat, protes Emily lagi.
"Tidak ... tidak lupa, hanya sedang
sibuk menjaga kakek," jawab Khansa sembari melirik Kakek Isvara.
"Apakah masih belum sadar?" tanya
Emily.
"Belum?" jawab Khansa lirih.
Emily juga merasa sedih, dalam ingatannya
Kakek Isvara benar-benar menyayangi Khansa. Emily menghibur Khansa, "Aku
yakin kakek suatu hari akan siuman."
"Ya ... pasti," jawab khansa
sembari membulatkan tekad untuk menyembuhkannya.
"Sudah dulu ya, saatnya memberi terapi
kepada kakek," ujar Khansa.
Emily memandangi ponselnya yang meredup.
Lalu memandangi rumah besar ini, dalam hati sedikit merasa kesepian. Ingatan
Emily melayang kepada tahun-tahun masa dia kecil, ketika diadopsi.
Pada saat itu Tuan Besar Kawindra
membawanya pulang ke kediaman Kawindra, dan langsung saja Tuan dan Nyonya
Kawindra bertengkar hebat karenanya. Emily adalah putri dari wanita yang Tuan
Besar Kawindra cintai. Sementara bersama Nyonya Kawindra menikah hanya karena
perjodohan. Setelah mengetahui ibu Emily meninggal, maka Tuan Kawindra
berinisiatif mengadopsinya.
Hanya Rendra Kawindra yang bersikap manis
kepadanya waktu itu, menghibur Emily, "Kau cantik seperti boneka
porselen."
"Aku akan menjagamu dengan baik agar
tidak pecah," janji Rendra waktu itu.
Tapi semua berubah, ketika mereka secara
tidak sengaja bermesraan di malam itu dan diketahui oleh Nyonya Kawindra.
Demi meredam kemarahan ibunya terhadap
Emily, Rendra sembarangan memberikan alasan yang dapat diterima oleh Nyonya
Kawindra.
"Aku melakukannya demi ibu, bukankah
ibu bilang jika ibunya Emily adalah wanita penggoda. Wanita yang telah menggoda
ayah," ujar Rendra kala itu.
"Jadi aku sengaja merusaknya,"
ujar Rendra lagi dengan nada dingin.
Telinga Emily bagai tersambar petir ketika
mendengarnya, tangan Emily gemataran menutupi tubuhnya dengan selimut. Ketikta
waktu itu dia berteriak sakit, Rendra masih membujuknya dengan lembut. Tapi
pagi harinya dia mengatakan hal yang menyakiti hati dan telinganya.
Mengngat itu Emily menangis, menghapus air
matanya, "Aku membencimu."
Ting nong! bel rumah Emily berbunyi.
“Itu tidak mungkin Khansa kan?" pikir
Emily segera berlari membukakan pintu.
"Khansa ..." panggil senang
Emily.
Melihat yang berdiri di depan pintu bukanlah
Khansa, melainkan Rendra maka senyuman di wajah Emily menghilang.
"Kak Rendra ..." gumam Emily.
"Apa begini caramu menyambut tamu?
Tidak mempersilahkan masuk?" ujar Rendra.
"Aku tidak pernah mengundangmu
datang," jawab ketus Emily.
Emily ingin menutup pintu, tapi kaki Rendra
dengan cepat menahan pintu itu. Lalu dengan cepat masuk ke dalam.
Penutup
Bab 122 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Bab 122 selesai,
Bagaimana isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab
berikutnya. Gass yah.
Oh iya, Ingat baca novel
hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita
lanjut ke Bab 122 Novel Romantis
Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.