Bab 82 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.
Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca
novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin
seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.
Novel ini terkenal dengan
alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi
pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca
Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.
Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 82
Khansa juga mau membelikan hadiah untuk
Nenek Sebastian, "Ayo! Hadiah untuk Leon sudah, sekarang aku ingin mencari
hadiah untuk Nenek."
"Kau ingin memberikan apa?" tanya
Emily.
Khansa tahu apa yang disukai Nenek Sebastian,
"Kain songket."
"Jika begitu, kita cari songket Bali
benang emas" ujar Emily.
"Songket bali benang katun juga
bagus" tukas Khansa.
"Benang emas, perak, katun dan
kombinasi saja jika begitu," usul Emily.
Khansa pun mengiyakan usul Emily, membeli
semua jenis kain songket khas Bali. Songket Bali benang emas, perak katun dan
Kombinasi.
Songket Bali benang emas adalah tergolong
kain songket yang mahal harganya. Kain ini memiliki motif yang rapat dan sulit
juga benang yang di gunakan adalah benang emas. Semakin rumit motif dan bahan
semakin bagus maka harga songket akan semakin mahal.
"Ayo masuk! Ini adalah butik
terbaik," ajak Emily kepada Khansa.
"Makin halus tenunan, makin rumit
corak songketnya dan makin berat songketnya (menandakan bahwa songket tersebut
dibuat dari benang emas asli) berarti makin tinggi pangkat dan kedudukan orang
yang mengenakannya," jelas Emily.
"Jika begitu, kita cari kain songket
yang seperti kau katakan tadi," ujar khansa.
Mereka pun melihat-lihat motif kain
songket, dan memilih motif terbaik yang ada di butik tersebut.
“Ini sepertinya cocok untuk Nenek," gumam
Khansa.
"Bagaimana?" tanya Khansa seraya
menyodorkan kain songket yang sedang di pegangnya kepada Emily.
“Ini terlihat sangat bangsawan," jawab
Emily sembari mengedipkan satu matanya.
"Sangat cocok!" puji Emily kepada
pilihan Khansa.
"Jika begitu yang ini saja,"
tukas Khansa.
Emily juga membelikan songket Bali benang
katun kepada seluruh team dan asistennya, Emily sengaja membelikan ini karena
Motif songket Bali benang katun sangat populer di Bali. Warna pada kain ini
sangat warna warni dan mencolok dapat di padukan dengan warna apa saja.
Emily juga membelikan untuk Khansa,
"Pakailah nanti ketika kau memberikan hadiah untuk Leon."
"Mengapa harus memakai kain?"
tanya Khansa bingung.
"Kain Songket memberikan nilai
tersendiri yang dapat menujukan “kebesaran” bagi orang-orang yang
mengenakan," jawab Emily.
"Kau ini kan bukan wanita biasa,
apalagi suamimu! Jadi akan sangat pantas kau memakai ini untuk ditunjukan
kepada suami luar biasamu itu," ujar Emily.
Khansa terdiam memikirkan perkataan Emily
dan bergumam, mengakui jika suaminya itu memang sangat luar biasa mengesalkan
hati, suka sekali menjahilinya dan menjebaknya agar mau mengaku jika sudah
cemburu. Tak tanggung-tanggung, bahkan sampai membawa wanita lain untuk main ke
rumah mereka.
Dalan pikiran Khansa, nanti akan meminta
pelayan untuk meletakan satu sapu lidi aren di setiap kamartamu.
Guncangan di bahu Khansa dari Emily membuyarkan
lamunan Khansa, "Hei! Kenapa malah melamun?" tanya Emliy.
"Issh kau ini! Lagi-lagi tidak
mendengarkan apa kataku," tukas Emily mengesal.
"Sudahlah, dalam satu hari aku akan
menjadikan kain songket ini menjadi sebuah rok yang manis untukmu," ujar
Emily sembari memberikan kain songket tersebut ke asistennya.
"Bawa ini ke tempat biasa, dan aku
ingin selesai dengan cepat!" perintah Emily.
Khansa masih tinggal beberapa hari lagi di
Bali. Masalah foto tak senonoh dan kejadian Maharani perlahan menghilang. Maharani
masih memiliki koneksi yang cukup kuat, untuk bisa menekan berita-berita tentang
dirinya, ditambah Fauzan juga melakukan sesuatu.
Bukan karena menjaga nama baik Maharani, tapi
karena tidak ingin reputasinya rusak oleh berita viral tersebut, lalu merusak
koneksi bisnisnya. Perusahaannya saat ini sangat membutuhkan dana kucuran untuk
kelangsungan operasional. Setelah Khansa menutup jalan dana dari tuan muda
Ugraha perusahaan semakin memprihatinkan.
Bahkan sudah tidak terasa aneh ketika
Khansa mendengar jika Fauzan malah akan megadakan acara perayaan hari jadi peringatan
hari pernikahan mereka.
Hari jadi peringatan pernikahan Fauzan dan
Maharani sudah dekat. Emily mendapat info tentang tamu VIP di acara perayaan tersebut.
"Aku mendapat kabar jika Arief
Wandana, ayah angkat Maharani, adalah tamu VIP di acara perayaan hari jadi
pernikahan Fauzan dan Maharani," ujar Emily.
"Arief Wandana punya latar belakang
yang kuat di dunia hiburan, investor dana kelas kakap," jelas Emily lagi.
"Apakah dia ini penyokong karir
Maharani?" tanya Khansa.
"Dari lingkaran informasi yang aku
ketahui sepertinya begitu," jawab Emily.
"Arief Wandana ini juga memiliki usaha
di dunia medis," jelas Emily. "Aah! Jika begitu tidak heran, sebab
perayaan besar ini dibuat karena apa," tukas khansa.
"Karena apa?" tanya Emily.
"Jelas! Karena investasi. Semua karena
uang," jawab Khansa.
"Owalah! Pantas saja Maharani ini
berani selalu berbuat jahat kepadamu, dan menyombongkan diri di depan Fauzan saat
ini, sehingga ayahmu itu selalu tunduk kepadanya," ujar Emily.
"Akhirnya!" gumam Khansa senang.
Semenjak pulang dari desa, Khansa sudah
menunggu lama untuk hal ini. Khansa merasa Maharani sangat pandai menutupi
sensasi pendana yang satu ini. Tidak pernah tercium oleh media, ini karena
Arief Wandana ini memiliki latar belakang yang tak biasa. Emily pun melanjutkan
penjelasannya lagi.
"Aku dengar dia memiliki istri yang
luar biasa,"
"Luar biasa?" tanya khansa.
"Luar biasa galak," tukas Emily.
Masalah belakangan ini sudah merusak
koneksi Maharani di dunia hiburan selama beberapa tahun ini. Maharani hanya
bisa mengandalkan cara terakhir ini. Khansa pun mulai memikirkan jenis
permainan baru yang akan diberikan kepada Maharani.
"Apa kau bisa mengundang Nyonya Wandana
ke acara itu?" tanya Khansa.
Khansa menganalisa, jika Fauzan meluluh
lagi kepada Maharani, karena Arief Wandana, jadi mana rela jika Khansa tidak
merusak acara pencarian dana investasi tersebut. Fauzan sangat mencintai
keuntungan karena itu, mana tahan jika Khansa kali ini berdiam diri tidak
memberikan pelajaran kepada pasangan Isvara tersebut.
Emily pun menyetujui mencari cara agar
Nyonya Wandana bisa hadir di acara perayaan hari jadi pernikahan Fauzan dan
Maharani ini. Karena kabarnya nyonya Wandana selalu melabrak pelakor yang berusaha
menggoda suaminya.
“Ini akan menjadi tontonan yang sangat
menarik!" ujar Emily sambil menyeringai tertawajahat.
"Tenanglah! Aku akan bekerja keras
untuk mengundang Nyoya Wandana datang, skenario sebagus ini mana bisa
dilewatkan begitu saja,” gumam Emily tertawa senang.
"Baiklah jika begitu kita sepakat, aku
datang dan bagianmu mengundang Nyonya Wandana untuk datang," tukas Khansa.
"Sepakat," jawab senang Emily.
Yang Emily dengar, Nyonya Wandana tidak
akan berlaku manis kepada wanita-wanita yang bermain genit kepada suaminya. Dia
pasti akan membuat wanita itu berhari-hari beristirahat di rumah sakit.
Jadi sudah pasti Emily akan mengerahkan
seluruh jaringan koneksinya untuk mendatangkan Nyonya Wandana, agar dia bisa
melihat dengan mata kepalanya sendiri ketika Maharani menggoda suaminya itu.
Setelah mencapai kesepakatan, Khansa bersiap
pulang untuk menghadiri acara.
Penutup
Bab 82 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Bab 82 selesai, Bagaimana
isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab
berikutnya. Gass yah.
Oh iya, Ingat baca novel
hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita
lanjut ke Bab 82 Novel Romantis
Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.