Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Baca Novel Gratiss Di Sini

Bab 75 Novel Romantis Pengantin Pengganti

Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.

Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.

Novel ini terkenal dengan alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.

Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 75

Di dalam rumah sakit, Bibi Fida masih belum siuman, Khansa merawat bibi Fida. Khansa mengelapi tubuh Bibi Fida dengan handuk yang sudah di rendam dengan suam-suam air hangat. Khansa dengan hati-hati. Khansa juga memijit titik-titik kesehatan di tubuh bibi Fida untuk memperlancar peredaran darahnya, juga agar tubun bibi Fida tidak kaku karena lama tidak beraktivitas.

Setelah beres membersihkan tubuh Bibi Fida. Lalu Khansa mengecek denyut nadi bibi Fida. Hati Khansa merasa lega ketika mendapati denyut nadi bibi Fida berdetak dengan normal. Hal ini menandakan tubuh bibi Fida merespon dengan baik atas pengobatan dan obat yang telah diberikan oleh pihak rumah sakit.

"Bibi aku keluar sebentar dulu ya," Khansa berniat mencuci handuk-handuk yang tadi dia pakai untuk membersihkan tubuh bibi Fida.

Khansa akan mencuci handuk-handuk itu di Pantry. Saat ini ada dua pria berbaju hitam yang ikut masuk ke dalam pantry, khansa menoleh dan menatap waspada kepada dua pria tersebut.

Kedua pria tersebut mulai melangkah maju kearah Khansa, "Apa mau kalian!"

Novel Romantis Pengantin Pengganti
Novel Romantis Pengantin Pengganti

Khansa meletakan handuk yang sedang dia pegang, lalu mengambil ponsel yang tadi dia letakan di meja Pantry yang sedang dia belakangi ini. Dan segera menekan angka satu untuk panggilan darurat ke nomor yang telah dia atur.

"Jangan takut, kami hanya ingin mengajak kau bermain sebentar saja!" jawab salah satu dari mereka.

"Ikut kami saja, maka kami akan mengajak kau bersenang-senang," jawab salah satu dari mereka lagi.

Kedua pria itu lalu dengan diam dan pelan telah membius Khansa dan menculik Khansa. Meski Khansa mencoba melawan tetap saja dia tidak bisa melawan efek dari obat bius yang dipakai untuk melumpuhkannya.

Salah satu dari kedua pria itu, membawa pergi Khansa, menggendongnya. Pria tersebut memandangi kulit putih Khansa.

"Sudah lama sekali kita tidak melihat keindahan seperti ini,” gumamnya sambil menatapi Khansa dengan penuh nafsu.

Rekannya yang satu lagi, datang dengan membawa sebuah kursi roda, lalu Khansa di letakan di kursi roda tersebut dan menyelimutinya lalu segera membawa Khansa keluar dari rumah sakit dengan menyamar sebagai tenaga medis, sehingga memudahkan pekerjaan menculik ini.

Mereka berdua dengan cepat membawa Khansa masuk ke dalam mobil SUV hitam mereka, yang sengaja di parkir di area yang buta akan perekam CCTV.

Maharani terus menunggu sebuah pesan, tengah malam, Maharani menerima sebuah foto tak senonoh milik Khansa. Maharani tersenyum licik karena terlalu membenci Khansa.

Foto tersebut memperlihatkan gaya yang sangat erotis. Pria ini terlihat sedang berlutut dengan kedua lututnya dengan ada tubuh Khansa di bawahnya, namun dengan tetap masih mengenakan cadar, hanya sedikit menaikan sisi cadar Khansa. Ini segaja karena khalayak banyak mengenal Khansa dengan memakai cadar. Jika dibuka maka netizen nanti akan sangat mudah menyangkal jika itu adalah Khansa.

"Bagus"! ujar Maharani.

"Bagaimana rasanya?" balas pesan Maharani.

"Gadis ini benar-benar sangat bagus," jawab pesan singkat itu dengan lugas dan cepat.

Setelah mentransfer pembayarannya, Maharani tersenyum dengan sangat licik sambil memuji pekerjaa para penculik tersebut, "kerja bagus."

Maharani adalah dalang dibalik penculikan oleh dua pria berbaju hitam itu. Rencana Maharani adalah memberikan foto-foto tak senonoh itu kepada Media.

Maharani membeberkan foto tak senonoh itu ke internet untuk merusak nama baik Khansa. Tidak lama kemudian, para netizen mulai berguncing.

[Hei! Tak disangka ternyata Khansa ini benar-benar J*lang sejati dan mesum]

[Kehidupan malam Nona Muda yang tidak pernah terekspos, sepandai-pandainya tupai melompat pasti jatuh juga, sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai tetap saja baunya tercium]

[Wanita sial, setelah merusak pertunangan saudara perempuannya dia malah merayakan dengan bersenang-senang dengan orang lain]

[Bukankah Khansa ini sudah menikah dengan salah satu tuan muda Sebastian?]

[Khansa ini benar-benar wanita sialan! Suaminya sakit-sakitan lalu mencari pria diluar. Lihat saja pakaian yang berserak di lantai, itu adalah pakaian pria yang aku berani bertaruh itu lebih dari satu orang]

[Sungguh wanita yang tidak patut ditiru, membuat buruk citra wanita saja si Khansa ini]

[Mati adalah lebih baik baginya]

[Usir saja! Jangan biarkan dia tinggal di kota Palembang ini, membuat buruk citra kota Palembang kita saja]

[Sungguh tidak tahu malu, jika wanita ini masih berani untuk hidup]

[Kasihan keluarga Isvara harus menanggung malu tentang hal ini]

Tawa Maharani semakin terdengar renyah, Maharani telah membayar penculik itu dengan nilai yang sangat mahal, lalu menggunakan kenalannya dalam dunia hiburan untuk memviralkan foto-foto Khansa yang terlihat tidak senonoh itu.

Karena itulah foto-foto skandal itu jadi lebih mudah terbit tanpa sensor dan menjadi trending topik nomor satu di pencarian dunia maya berkat bantuan kolega Maharani tersebut.

"Nona Muda yang cabul," judul trending topik pada hari ini.

Bahkan Maharani menggunakan jasa penyuara untuk di media-media online, mereka dibayar untuk memperkeruh berita viral tentang Khansa, menyebarkan komentar-komentar kebencian untuk memojokan citra Khansa menjadi buruk.

Kali ini Maharani telah merasa menang, merasa sudah berhasil mendorong Khansa masuk kedalam jurang, tanpa bisa kembali lagi ke permukaan.

"Selamat menikmati kehancuran," tawa Maharani dalam ucapnya.

Bagi Maharani mata harus dibayar dengan mata, Khansa menghancurkan kehidupan putriny, maka kehidupan Khansa juga harus hancur. Dengan begini barulah bisa dikatakan impas.

Jihan menyadari hal itu dan segera mencari Maharani untuk memastikan dengan Maharani tentang foto tak senonoh yang tersebar di internet.

"Bu! Apa foto-foto skandal Khansa itu adalah perbuatan ibu?" tanya Jihan.

Maharani mengangguk dengan puas, akhirnya Khansa bisa terjebak, "Bu! Kau memang luar biasa," puji Jihan.

"Benar-benar gila foto tersebut, sungguh erotis," ujar Khansa.

"Bu apakah pria-pria itu benar-benar meniduri Khansa?" tanya Jihan lagi.

"Tentu saja," jawab Maharani.

"Aku telah membayar mereka dengan mahal untuk menodai Khansa," jelas Maharani lagi.

"Dibayar mahal, mendapat barang gratis, hanya orang bodoh yang menolaknya," ujar Maharani lagi.

Jihan melompat kegirangan seraya menepuk kedua tangannya dengan senang, "Rasakan kau j*lang, siapa suruh kau suka sekali menggoda pria-pria."

"Sebentar lagi Khansa pasti akan mengalami stress tingkat tinggi karena merasa malu," ujar Jihan.

Jihan mulai kegirangan, kelihatannya Khansa si rubah penggoda sangat pantas digilir pria! Jihan tertawa keras, "Hahaha!"

Penutup Bab 75 Novel Romantis Pengantin Pengganti                                               

Bab 75 selesai, Bagaimana isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab berikutnya. Gass yah.

Oh iya, Ingat baca novel hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita lanjut ke Bab 75 Novel Romantis Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.