Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Baca Novel Gratiss Di Sini

Bab 73 Novel Romantis Pengantin Pengganti

Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.

Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.

Novel ini terkenal dengan alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.

Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 73

Khansa diam di tempat, Leon yang melihat Khansa malah hanya diam, lalu meletakan tabletnya diatas nakas, Leon menyibak selimutnya membuat gerakan seakaan mau turun dari ranjang besar mereka.

"Apa perlu aku menggendongmu?" ujar serius Leon.

"Tidak! Tidak perlu," jawab Khansa seraya melangkah ke arah tempat tidur lalu naik keatas ranjang besar mereka.

Khansa memutuskan untuk naik ke atas ranjang untuk menghindari Leon menggendong dirinya lagi.

Khansa merebahkan dirinya ke sisi ranjang, lalu tidur dan menyelimuti dirinya sambil membelakangi Leon.

"Gawat! Gawat! Bahaya ini. Pinggang kuat itu ada di sampingku! Sangat dekat," pikirnya dalam hati.

"Kuatkan hatimu Khansa!" ujarnya menyemangati dirinya yang hampir-hampir saja melompat kebatas tubuh Leon untuk memandangi dan memegang pinggang kuat Leon yang benaran menggoda hati dan pikiran Khansa.

Novel Romantis Pengantin Pengganti
Novel Romantis Pengantin Pengganti

Hati Khansa berdetak dengan kencang, Khansa memegangi dadanya, sembari memperingatkan dirinya sendiri, "Jangan menoleh, jangan dilihat!" pikir Khansa lagi, yang merasa sedang diberi ujian yang sangat berat.

Leon tidak senang hati sudah sedekat ini. Namun, malah hanya bisa melihat Khansa yang memunggunginya. Dengan tangan besar dan kuatnya itu, Leon menarik pinggul Khansa yang ramping, membalikan tubuh Khansa ke hadapannya.

Wajah khansa langsung terbentur ke dada bidang Leon. Khansa menciumi aroma tubuh Leon yang memberinya ketenangan yang tak bisa dia terjemahkan dengan kata-kata.

Aroma perlindungan, Sementara itu, Leon menciumi aroma awet muda yang Leon sukai dari tubuh Khansa. Bagi Leon itu adalah aroma harum yang tidak ada duanya yang tidak bisa ditandingi oleh wanita-wanita yang selama ini memakai parfum dengan aneka jenis hanya untuk menarik perhatiannya, dan berniat menjadi wanitanya, seperti Susan salah satunya.

Leon masih ingin menggodai dan menggombali istri kecilnya itu, "Bagaimana jika kita bermain permainan Tuan dan pelayan kecilnya!" goda Leon.

"Bahaya!" pikir Khansa sembari mengingat perkataan Leon sebelumnya waktu di ruang tamu.

"Kau ... kau .." ujar Khansa terbata malu. Khansa ingin mendorong tubuh Leon, lalu suara Leon terdengar menggoda Khansa lagi, "Tuan dan pelayan kecilnya yang berseragam."

"Bagaimana?"

Perkataan Leon membuat Khansa tidak berani bergerak lagi. Saat Khansa dan Leon baru akan mau mulai romantis, Hendra menelepon Khansa, Khansa enggan untuk menjawab. Leon pun hanya diam memperhatikan apakah nanti pada akhirnya, istri kecilnnya ini akan menjawab panggilan telpon itu.

Hendra tidak menyerah dan mengirim pesan pada Khansa, "Khansa jawab telponku! Ku mohon!" isi pesan Hendra.

Hendra tidak berputus asa, masih saja menghubungi ponsel Khansa berkali-kali tanpa henti. Melihat Khansa tidak ada hasrat untuk menjawabnya, Leon merebut ponsel Khansa dan ingin mengangkat panggilan itu.

Ekspresi Leon masih sangat tampan dan tenang sambil mengatupkan bibirnya dan menyeringai. Baru saja Leon ingin menjawab panggilan itu. Namun langasung saja dilarang oleh Khansa.

"Jangan dijawab!" tukas Khansa seraya menarik tangan Leon.

Mendengar ini barulah hati Leon terpengaruh, Leon memicingkan matanya sambil berkata, "kenapa?" Dengan sedikit nada tidak senang, karena merasa sepertinya Khansa masih ingin melindungi Hendra dari kemarahannya.

Saat ini Khansa meminta Leon jangan mencampuri urusan pribadinya, "Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak mencampuri urusan masing-masing," Khansa mengingatkan Leon.

"Tidak lupa kan?” tanya Khansa memastikan.

"Oh!" gumam kesal Leon, lalu melemparkan ponsel Khansa yang masih berdering itu ke tempat tidur.

Baru saja bersedia menjadi wanitanya.

Tapi, malah masih mengingat perjanjian kesepakatan itu dengan sangat jelas. Ini sedikit membuat hati Leon merasa tidak senang.

Khansa jelas mengetahui jika Leon tengah marah, Leon ini terlalu sungguh superior, dominan, Tidak pernah ada yang berani mendiktenya selama ini, jadi Khansa paham jika mana rela Leon melihat ada pria lain mengejar wanitanya tepat di depan matanya.

Leon telah marah, Khansa harus bisa meredakan kemarahan Leon. Khansa mendongak dan mengecup kening Leon dengan cepat untuk meredakan kemarahan Leon , Khansa menapuk wajah Leon dengan kedua tangannya, lalu menciumi wajah Leon yang tampan itu.

Leon menarik tangan Khansa lalu balik menciumi tangan imut mungil istrinya itu, Leon juga menegaskan kalau Khansa adalah miliknya seorang, "Kau adalah milik Tuan Sebastian, harus ingat ini baik-baik!"

"Milikku hanya miliku, apa kau paham!" tukas Leon menegaskan kembali.

"Ya! Aku tahu!" jawab paham Khansa.

Khansa hanya tidak ingin bergantung pada Leon walaupun mereka sudah bersama, Khansa pun mulai menjelaskan, "Memintamu tidak mencampuri urusanku, bukan berarti aku menganggapmu orang asing! Aku harap kau juga paham akan ini," jelas Khansa.

Leon pun tersenyum mengerti akan kemauan istrinya itu, lalu dengan perlahan Leon menjulurkan tangannya untuk melepaskan cadar Khansa, dan Khansa tidak menolah melawan sama sekali. Leon pun melepaskan cadad Khansa.

Terlihatlah wajah mungil yang cantik, bahkan lebih cantik ketika Leon melihatnya di Bar 1949 waktu itu. Selain lebih cantik, saat ini Khansa benaran terlihat mungil imut ketika berada dalam pelukan Leon.

Flash yang murka sudah menghilang dan sekarang berganti menjadi seekor kucing persia yang imut dan penurut.

Leon pun mulai menunduk untuk mecium Khansa. Keduanya mulai saling berciuman, kali ini Khansa membiarkan seluruh syaraf di tubuhnya untuk menerima sentuhan lembut dari Leon. Khansa melingkarkan tangannya di pinggang kuat Leon. Hatinya telah meleleh seperti keju leleh yang terkena api.

Ya Leon adalah api asmara yang sekarang Khansa rasakan. Leon merasa gemas lalu sedikit menggigit ujung bibir Khansa.

"Hiish ...”

Leon pun melepaskan tautan bibirnya dari bibir Khansa. Masih tidak mempercayai jika Khansa sudah mulai bisa menerima dirinya, Jari-jari tangan Leon menyapu lembut pipi istri kecilnya ini, lalu memilin-milin rambut panjang istrinya itu.

Leon pun menghela napas, "Apa kau memiliki rencana tentang apa yang baru saja terjadi?" tanya Leon.

Khansa terdiam, ya dia baru saja menggagalkan pertunangan Jihan dan Hendra, berpikir jika nanti Maharani pasti akan sangat murka kepadanya. Dan bisa jadi akan menyusun rencana baru lagi untuk menghancurkannya, berpikir bagaimana liciknya ibu dan anak, maka hal seperti ini sudah sangat bisa ditebak oleh Khansa.

Karena itu sebelum bertindak menggagalkan pertunangan besar itu Khansa sudah menyiapkan dan menguatkan hati jika nanti ada serangan balik dari kubu Maharani.

"Tenanglah, aku sendiri bisa menangani hal ini. Bukankah kau menyukai aku karena hal ini?" tanya Khansa sembari tertawa.

Leon pun tersenyum, lalu mengusap lembut puncak kepala istrinya itu. Ya istri kecil Leon ini, memang sangat hebat jika sudah menyangkut tentang hal kemandirian.

Leon menatapi istrinya ini, memiliki kedua binar mata yang terlihat cerdas, memiliki harga diri yang tinggi sehingga membuatnya terbiasa untuk tidak bergantung dengan orang lain.

Leon menatap ingin lagi kepada Khansa dengan binar ingin yang berbeda, ingin lebih dari sekedar mencium Khansa.

Penutup Bab 73 Novel Romantis Pengantin Pengganti                                               

Bab 73 selesai, Bagaimana isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab berikutnya. Gass yah.

Oh iya, Ingat baca novel hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita lanjut ke Bab 73 Novel Romantis Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.