Bab 53 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.
Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca
novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin
seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.
Novel ini terkenal dengan
alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi
pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca
Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.
Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 53
Sementara itu, akhirya
bus yang akan Khansa naiki pun tiba. Dengan cepat Khansa menaiki bus tersebut.
Dari kejauhan Leon melihat Khansa telah menaiki bis. Leon pun mempercepat jalan
mobilnya untuk mengejar Khansa.
"Hissh ... tidak ada
kursi kosong," pikirnya sambil mencari-cari tempat posisi berdiri yang
pas.
karena di dalam bus
sangat padat dan tidak ada tempat duduk, Khansa pun berjalan kesamping jendela,
Khansa ingin berdiri menyandar di samping jendela agar bisa melihat pemandangan
yang berlalu di luar jendela.
Khansa merasa asyik
memandangi siluet lampu-lampu jalan yang terlihat seperti sedang kejar
mengejar. Khansa sedikit terhibur dengan pemandangan sederhana itu. Lamunan
Khansa terbuyarkan oleh ramai perbincangan orang-orang yang ada di dalam bus.
Khansa mencoba menyimak tentang hal yang sedang ramai mereka bicarakan itu.
"Mengapa ribut
sekali," pikirnya sembari memperhatikan orang-orang di sekitarnya.
Saat ini Khansa merasa
sangat aneh karena penumpang di atas bus, terutama para gadis sedang
membincangkan mobil sport yang sedang mengejar bus ini.
[Eh! Lihat itu, apakah
mobil sport itu sedang mengejar kita]
[Kita? Tapi sepertinya
mobil itu sedang mengejar bus ini]
[lya, ya maksud aku
mengejar bus ini]
[Mana ... mana aku ingin
melihatnya]
[Aku juga ... aku juga]
[Ya Tuhan! Mobil mewah
itu benar-benar mengejar kita]
[lya, mobil itu sedang
mengejar bus ini]
"Mobil mewah? sedang
mengejar bus ini,"
"Mobil mewah
apa?" pikir Khansa sembari melihat ke arah luar.
Ada beberapa gadis yang
hampir menjerit. Khansa mengikuti arah pandangan mereka. Ikut merasa penasaran
karena sepertinya para gadis-gadis itu terdengar heboh, sampai-sampai
pembicaraan mereka terasa seperti memekakan telinga Khansa.
Khansa memperhatikan lalu
melihat memang ada mobil sport mewah yang sedang mengejar bis yang sedang dia
naiki ini. khansa memperhatikan mobil yang sedang mengejar bus yang sedang dia
naiki.
"Mobil itu ...? ujar
Khanss seraya mencoba mengingat-ngingat karena seperti pernah melihat mobil itu
di suatu tempat.
"Dimana aku pernah
melihat mobil itu ya?" pikir Khansa.
"Astaga!" gumam
Khansa dengan menutupi mulutnya dengan kedua tangannya.
"Leon," gumam
Khansa.
Para gadis yang melihat
mobil sport mewah tersebut pun terkagum-kagum dengan mobil yang sedang
membuntuti mereka itu. Meski tidak memahami jenis-jenis mobil mewah, namun
mereka memahami jika mobil yang sedang mengejar bis yang mereka tumpangi saat
ini adalah, mobil super mewah yang harganya pasti sangat mahal, dan hanya bisa
dimilki oleh orang-orang yang mempunyai kekayaan dan kekuasaan tingkat tinggi.
Mobil mewah yang dipakai
Leon saat ini adalah mobil mewah yang langka. Sebab mobil ini hanya diproduksi
tiga unit saja di dunia. Jadi benar-benar produksi terbatas. Tidak mengherankan
jika harganya bikin sesak nafas, yakni Rp72 miliar per unit.
Mobil ini dibekali
beragam fitur kekinian dengan kabin super mewah dan nyaman.
Mesinnya juga sangat
buas. Mobil ini bisa diajak mengebut hingga 408 kilometer perjam.
Mobil sport mewah itu pun
semakin mendekat, para gadis di dalam bus semakin menjadi histeris ketika
melihat jika yang mengendarai mobil mewah tersebut ternyata adalah mahluk yang
sangat tampan yang sangat enak dipandang.
Leon membuka kaca
jendelanya sehingga gaya menyetirnya saat ini terlihat dengan sangat jelas.
Leon terlihat duduk
santai bersandar ke kursi. Satu tangan berada di sisi atas setir, dengan
membentuk arah jam dua.
Kebanyakan pria dengan
gaya seperti ini punya sikap yang cenderung dominan.
Posisi tangan di bagian
atas setir dan posisi duduk santai menunjukkan kalau ia punya kendali penuh
atas mobilnya.
Pria dengan gaya menyetir
seperti ini juga termasuk pria dengan ego tinggi yang membuatnya ingin punya
kendali atas cinta, sering bersikap sedikit memaksa untuk mencapai apa yang
diinginkannya.
Meski melajukan mobilnya
dengan cepat. Namun, Leon masih bisa menjaga kefokusannya. Khansa memperjelas
tatapannya, dan sungguh membuat Khansa tersentak ketika melihat mobil yang
sedang mengejar bisnya itu, adalah benaran Leon sebagai pengendaranya.
"Leon," gumam Khansa lagi.
Khansa terkejut karena
melihat Leon benar-benar tidak melepaskannya dan mengejar kemari dengan mobil
sport, "pria itu benaran mengejar aku," gumam Khansa panik dengan
suara pelan.
"Hissh! Dia ini mau
apa sih," gumam Khansa lagi.
"Aduh ..."
pikir Khansa kebingungan harus apa, Khansa merasa bagai telur di ujung tanduk,
benar-benar mati gaya.
Khansa bingung dengan
kelakuan Leon. Saat ini bus berhenti dan mobil sport itu juga berhenti, Leon
keluar dari mobil sportnya itu lalu berjalan perlahan dengan mantap dan menaiki
bus itu.
Supir bus dan juga semua
penumpang di bus itu pun merasa heran, melihat Leon malah masuk ke dalam bus
mereka. Terlebih lagi supir bus yang merasa tidak pernah memililki kenalan
orang berkuasa, lalu melihat pria dengan Aura seperti Leon menaiki busnya,
jelas membuat supir bus itu sedikit gemetar, merasakan seketika saja hatinya
menciut.
"Tuan! Ada apa
ini?" tanya supir itu membernaikan diri meski nada suaranya terdengar
gemetar.
"Kupu-kupu aku ada
di sini," jawab ringan Leon.
"Kupu-kupu?"
gumam supir itu kebingungan.
Supir itu memanangi Leon
dari atas sampai bawah, "Tampan tapi aneh,"
"Mana ada kupu-kupu
di bus nya ini," pikir si supir yang merasa ini kan bus, bukan taman
bunga.
Leon masih berdiri di
depan, di dekat supir. Sudut-sudut mata Leon tengah mensisiri tiap sudut bus
itu, mencari keberadaan Khansa. Sementara Khansa mencoba menyembunyikan
tubuhnya dibalik tubuh-tubuh orang lain.
"Aku tidak terlihat!
Aku tidak terlihat," gumamnya pelan.
"Kau tidak dapat
melihat aku! Kau tidak dapat melihat aku," gumamnya lagi sambil berharapa
dia menjadi manusia transparan sehingga Leon tidak melihatnya. Namun, mata Leon
begitu tajam, betapa pun Khansa mencoba bersembunyi, Leon dengan mudah
menemukannya.
"Itu dia! Si gadis
nakal,” gumam Leon.
Semua menatapi Leon yang
mulai masuk berjalan lebih masuk lagi ke dalam bus, Banyak sekali penumpang di
bus dan mereka semua memberi jalan bagi Leon.
Di pandangan para
penumpang terutama dipandangan para gadis-gadis, Leon ibarat pria macho yang
elegan yang baru turun dari kayangan, Leon berhenti di hadapan Khansa dan
menggendong Khansa tanpa basa basi, “Kenapa tidak menjawab teleponku? Tunggu
saja hukuman dariku!"
"Eh ini! Pria ini
apa-apaan sih," pikir malu Khansa.
Khansa mencubiti pinggang
kuat Leon. Namun itu tidak menganggu Leon sama sekali, bagi Leon cubitan tangan
lentik Khansa terasa seperti gelitik-gelitik kecil, alias tidak terasa sama
sekali.
Leon membawa Khansa
kembali ke Bar 1949, Khansa dibawa Leon ke sebuah kamar presiden suite. Leon
tersenyum tipis dan mendorong Khansa hingga terjatuh ke atas ranjang yang
empuk. Leon mulai melepaskan celana, Khansa sangat ketakutan, “Leon, jangan
mendekat!"
Penutup
Bab 53 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Bab 53 selesai, Bagaimana
isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab
berikutnya. Gass yah.
Oh iya, Ingat baca novel
hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita
lanjut ke Bab 53 Novel Romantis
Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.