Bab 25 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.
Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca
novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin
seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.
Novel ini terkenal dengan
alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi
pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca
Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.
Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 25
Dengan sopan, Manajer
memberitahu Khansa kalau akan diantar pulang ke Vila Anggrek.
"Silahkan!" ujar
manajer tersebut seraya membukakan pintu untuk Khansa.
Khansa masuk tanpa ragu,
begitu mendengar jika mobil ini akan membawanya kembali pulang, ke Villa
Anggrek.
Setelah mobil menghilang,
Fauzan mencari tahu alasan Khansa diantar kepada sang manajer, "Itu tadi,
siapa yang menjemputnya?"
Manajer hanya menjawab
dengan sopan kalau dirinya hanya menjalankan perintah dari Presdir, kemudian
manajer tersebut pergi.
Maharani mulai
menjelekkan Khansa kalau Khansa punya sugar baby, sampai mengungkit dan
menjelekkan ibu Khansa.
"Itu pasti pria
simpanannya! Aku pernah melihat dia membawa sugar babynya ke rumah kita waktu
itu," ujar Maharani berapi-api.
"Sungguh liar! Suami
sedang sakit. Tapi, dia malah bersenang-senang diluar dan mencari pria
lain," tutur Maharani.
"Benar-benar serupa
dengan ibunya, yang hanya suka dengan pria tampan dan kaya," hina Maharani
menjelakan ibu kandung Khansa.
"Jika saja ibunya
bisa bangkit dari kubur, lalu melihat apa yang dilakukan putrinya sekarang,
sudah pasti dia akan mati untuk kedua kalinya," ujar hinaan Maharani
kepada ibu Khansa.
Fauzan menampar Maharani
dan meminta Maharani berkaca dulu, "Jaga perkataanmu, ingat dulu aku
mengambilmu dari mana sebelum kau menempati posisi menjadi Nyonya Isvara,"
hardik marah Fauzan.
Maharani dan Jihan
terkejut sampai tidak berani bicara lagi. Fauzan nampak sedang dilanda marah
besar, Selama ini Fauzan sangat menyayangi Maharani, dan tidak pernah berlaku
kasar kepadanya.
Hendra tidak tertarik
dengan kejadian ini dan hanya melihat mobil yang ditumpangi Khansa sampai
menghilang dari pandangaannya. Hati Hendra tiba-tiba terasa mengilu, melihat
Khanza dibawa pergi oleh supercar itu.
Sesampai di Vila Anggrek,
Khansa menceritakan kejadian barusan dengan Emily melalui chat, "Pada
awalnya tak pernah sangka, jika Jihan benaran akan menikahi Hendra."
"Hah! biarkan saja
mereka, sungguh benar-benar pasangan yang serasi, karena mereka sama buruknya,"
balas pesan Emily kepada Khansa.
Khansa terdiam sesaat,
memejamkan kedua matanya. Bagaimana pun ingatan tentang Hendra yang pernah
bersikap lembut dan hangat pada dirinya tidak bisa hilang dari ingatannya
dengan begitu saja.
Khansa melirik ponselnya
lagi yang berbunyi, notifikasi pesan dari Emily masuk lagi ke ponselnya,
"Bagaimana dengan suamimu?"
Membaca pertanyaan Emily,
tiba-tiba saja Khansa teringat dengan pinggang kekar suaminya itu. Khansa
segera saja menepuk-nepuk pipinya, dan mengacak-ngacak rambutnya sendiri, agar
bayangan suaminya itu menghilang dari pelupuk matanya.
"Haiish …"
gumam Khansa.
"Kapan kau akan
mengenalkan aku kepadanya!?" isi pesan Emily.
"Dia sedang dalam
perjalanan dinas," isi balasan pesan Khansa.
"Dia menyayangimu
tidak? Aku dengar dia sakit parah? Mau aku carikan dokter terbaik tidak?"
tanya Emily bertubi-tubi.
"Dasar benar-benar
ratu gosip," gumam Khansa sedikit tertawa.
Bekerja di dunia
entertaiment membuat Emily memiliki mata-mata terhandal untuk mengupdate
berita-berita terbaru, jadi tentu saja dia sudah mendengar kabar jika Khansa
baru saja menikahi salah satu tuan muda dari keluarga berkuasa di Palembang.
"Tidak perlu
merepotkan dirimu, aku bisa menjaganya dengan baik," jawab isi pesan
Khansa.
Saat ini Khansa tiba-tiba
teringat kalau suaminya bermarga Sebastian, apakah Leon suaminya adalah tuan
muda Sebastian yang itu?
Bunyi pesan notifikasi
datang lagi dari emily, isi pesan yang meminta sebuah foto mereka berdua.
"Untuk apa?"
tanya Khansa.
"Hiish … kau ini
cerewet sekali! Sudah, lekas berikan aku foto kita berdua dulu kala!"
pinta Emily lagi.
Khansa pun membuka
gallery foto di ponselnya, dan mencari-cari foto mereka waktu itu. Memilih
salah satu yang dianggap terbaik, maka Khanza pun dengan cepat mengirimkan foto
tersebut.
Setelah terkirim Khansa
tiba-tiba berteriak, "Ya Tuhan, salah kirim," pekik Khansa yang
reflek melemparkan ponselnya karena terkejut dan malu.
Khansa baru saja salah
mengirim foto itu, bukannya kepada Emily. Tapi, malah terkirim pada Leon.
Karena teringat punggung kekar Leon tadi, jadi secara otomatis Khansa malah
mengirim foto mereka berdua kepada Leon.
Saat ini, Leon sedang
meeting di kantor, situasi nampak hening, Leon sedang membaca laporan
keuntungan tahunan seraya mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja mahoni solid
berkuran besar, semua nampak tegang, karena memahami bos besar mereka ini tidak
menerima kesalahan sedikit pun.
Semua pekerjaan harus di
kerjakan secara licin dan rapih, persis seperti setelan jas yang sedang dipakai
Leon sekarang, bersih, rapih, tidak ada kerutan sedikit pun.
Penampakan Leon hari ini
benar-benar menambah ketegangan di ruang meeting tersebut.
ponsel Leon berbunyi,
semua direksi dan petinggi perusahaan terdiam dan melihat Leon. Semua tahu
ketika meeting Leon tidak menyukai gangguan berupa notifikasi suara ponsel,
jadi sebelum pertemuan di mulai mereka semua mematikan ponselnya.
Mengetahui itu adalah
ponsel Bos besar mereka, mereka pun melega. Leon meminta mereka melanjutkan
rapat lalu membuka ponselnya, dia hanya punya satu kontak di Whatsapp, yaitu
Khansa. Leon melihat Khansa mengirimkan foto.
Leon tersenyum ketika
memandangi foto tersebut, foto Khansa dan Emily dari tampak cadar yang Khansa
pakai dari bahan tipis, dan memakai baju yang membuat Khansa terlihat menjadi
begitu seksi dan juga cantik.
Khansa sangat menjaga
diri saat bersama Leon dan tidak pernah berpakaian secantik itu sebelumnya.
Leon membalas pesan itu, "Sedang menggodaku?"
Khansa mengangakt
kepalanya dari benaman bantalnya ketika mendengar notifikasi pesan masuk ke
ponselnya.
Khansa mengambil
ponselnya yang ada di lantai tadi, membuka pesan dari Leon, Wajah Khansa jadi
merah dan terasa panas saat membacanya! "Pria ini memang playboy!"
Khansa mencoba
menjelaskan kalau foto itu salah kirim, namun Leon tidak percaya dan terus saja
menggodanya.
"Terkadang wanita
jika ingin menarik perhatian pria, suka pura-pura salah kirim lho," isi
pesan Leon menggodai Khanza
"Ish mana ada …
tidak berlaku di aku!" balas pesan Khansa kepada Leon."
"Masa …" isi
pesan Leon lagi disertai dengan emocticon tertawa terbahak-bahak.
"Narsismu sudah
benar-benar tidak bisa tertolong, tidak akan pernah bisa sembuh seumur
hidup," isi pesan sarkas Khansa.
Pada akhirnya Leon
membalas, "Aku akan menghukummu setelah pulang nanti,"
Kemudian tidak membalas
pesan lagi.
"Hah! Menghukum aku,
bicara saja sama cermin," gumam Khansa mengomeli ponselnya yang baru saja
menggelap.
Saat ini, Hendra dan
Jihan berada di dalam kamar presiden suite hotel. Hendra mandi lebih dulu dan
masih memakai jubah mandi sambil memegang gelas wine di tangannya.
Jihan kemudian selesai
mandi dan keluar, Jihan memeluk Hendra dan membahas tentang Khansa. Jihan
menggunakan kesempatan ini untuk membuat Hendra semakin membenci Khansa.
Jihan berkata, “Ucapan
ibuku benar tentang satu hal, Khansa sangat ahli menggoda pria, dia jadi
pengantin pengganti di Vila Anggrek, kemudian memelihara sugar baby, kini dia
kembali berhubungan dengan pemilik hotel Royal. Dia sudah memiliki banyak pria!
Penutup Bab 25 Novel Romantis Pengantin
Pengganti
Bab 25 selesai, Bagaimana
isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab
berikutnya. Gass yah.
Oh iya, Ingat baca novel
hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita lanjut
ke Bab 25 Novel Romantis Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah
untuk melanjutkan.