Bab 21 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.
Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca
novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin
seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.
Novel ini terkenal dengan
alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi
pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca
Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.
Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 21
Jihan senang karena
Maharani sangat baik terhadapnya. Mereka menunggu Khansa turun karena adegan
fantastis akan segera dimulai.
Jihan kembali ke
teman-temannya, saat ini, ada seorang teman yang bertanya kenapa Jihan tidak
memakai gaun NT, Jihan tersenyum dan berkata akan segera pergi mengganti
pakaiannya. Jane menarik tangan Jihan dan memberitahu kalau Khansa sudah turun.
"Lihat! Itu Khansa
sedang turun ke sini," ujar Jane seraya menunjuk ke arah Khansa.
Semua mata memandang ke
arah Khansa yang turun dengan memakai gaun NT, gaun NT itu bernuansa perak.
Bermodelkan bahu terbuka
sehingga mengekspos kulit Khansa yang putih halus dan bahunya yang indah.
Gaun NT ini juga memakai
kristal Swarovski dan berlian yang menghiasinya. bertahtakan 50 berlian dan
juga 50 Swarovski, Gaun NT yang dipakai Khansa juga memiliki aplikasi sulaman
sederhana. Akan tetapi, pengaplikasian sulaman tersebut malah membuat gaun
tampak menjadi lebih manis dan anggun.
Pengerjaan gaun yang
diberi nama “Stardust” tersebut membutuhkan ketelatenan, khususnya saat proses
pengaplikasian berlian.
Adapun waktu yang
dibutuhkan desainer untuk merampungkan gaun tersebut mencapai enam bulan
lamanya.
Untuk membuat model gaun
pesta tersebut semakin cantik, sang desainer juga mengkombinasikan kain
taffeta, sutra, serta satin.
Orang-orang yang ramai di
aula jadi terdiam, seluruh pandangan tertuju pada tubuh Khansa. Bertaburan
berlian, tentu saja membuat long dress yang dikenakan Khansa terlihat
berkilauan di bawah sorotan cahaya.
Tak ayal jika selebritis
papan atas dunia rela mengucurkan dana hingga puluhan bahkan ratusan miliar
rupiah hanya untuk sebuah gaun yang akan dikenakan pada event penting, karena
pemilihan gaun yang tepat maka akan membuat penampilan semakin mempertinggi gengsi
dan posisi juga tentu saja meningkatkan kepopuleran.
Jihan mengepalkan tangan
ketika melihat Khansa begitu anggun memakai model gaun yang seperti itu,
walaupun memang merencanakan agar Khansa memakai gaun itu, tapi Jihan merasa
sangat iri dengan pandangan orang-orang terhadap Khansa sampai ingin
melenyapkan Khansa dari muka bumi.
Maharani menatap Khansa
dengan kejam, Berkat kejadian di keluarga Isvara sepuluh
tahun yang lalu, kini
putrinya Jihan yang menjadi nomor satu di Palembang, bukan Khansa! Namun
Maharani masih belumlah puas dengan posisi itu.
Maharani maju kedepan dan
menarik tangan Khansa dengan akrab, “Khansa, kamu sudah selesai ganti gaunnya,
ya?" Ujar Maharani dengan anggun dan dengan nada suara yang penuh dengan
kelembutan berbalut kepalsuan.
"Ayo! Aku kenalkan
beberapa teman-teman padamu … eh tunggu, kenapa gaun yang kamu pakai ini
terlihat familiar?" tanya Maharani seraya memutar-mutar tubuh Khansa,
memperhatikan.
"Bukankah ini gaun
NT yang akan dipakai Jihan malam ini?” ujarnya dengan pura-pura terkejut.
Meski Maharani memasang
wajah terkejut. Namun, Khansa terlihat biasa saja karena tahu tontonan heboh
akan segera dimulai.
Jihan pun mulai beraksi,
menatap Khansa dan mulai memberikan pertanyaan yang menyerang dan ingin
mempermalukan Khansa dengan sangat dalam.
Jihan sengaja
melantangkan suaranya, agar orang-orang yang sedang menatap kagum kepada Khansa
dapat mendengarnya, "Kenapa kau memakai gaun NT yang merupakan hadiah
ulang tahun untukku?"
"Kenapa kau
mengambilnya tanpa ijin dari aku?" Jihan semakin mengeraskan suaranya.
Jane pun ikut maju
membela suara temannya itu, bertindak seperti alat pengeras suara yang
memberikan efek suara menggema keras, "Kau ini sungguh keterlaluan
sekali."
"Pencuri!"
hardik Jane.
Mendengar suara keras
Jane, orang-orang di sekeliling mulai membincangkan Khansa, dan menghina
Khansa.
[Issh … tidak tahu malu
sekali]
[Bukankah dia baru saja
datang dari desa, tak disangka begitu inginnya memakai baju mahal,
sampai-sampai mengambil baju adiknya]
[Benar-benar tak punya malu]
Saat ini Fauzan berjalan
kearah Khansa, dia tidak ingin kejadian memalukan terulang lagi dan
memperingati Khansa, " Jangan membuat hal memalukan! Apa kau ingin membuat
nama keluarga Isvara tercoreng,"
"Mengapa kau mencuri
baju Jihan?" tanya Fauzan memendam kesal. Khansa, "…"
"Kau segera naik ke
atas, tidak perlu turun!" bentak Fauzan.
Fauzan langsung men-cap
Khansa kurang ajar dan memintanya jangan turun karena membuat malu. Tentu saja
Ini membuat Maharani dan Jihan sangat senang.
Ibu dan anak itu saling
memberi senyum dalam samar. Masing-masing bibir mereka menyunggingkan senyum
nyinyir kepada Khansa dan senyum kemenangan memuji otak licik mereka.
Jihan pura-pura sedih dan
juga pura-pura menjadi orang baik dengan mau memberikan gaun itu pada Khansa, Jihan
dengan sengaja membesarkan suaranya lagi.
"Aku tahu kamu dari
desa, jika kau memintanya baik-baik dengan aku. Maka aku pasti akan
memberikanya kepadamu," ujar Jihan sembari terisak dan mengeluarkan air
mata buaya, dan pura-pura menghapus dengan sapu tangannya.
Mendengar suara Jihan
yang melirih, semua tante kaya dan putri mereka memandang Khansa dengan hina.
[Sungguh terlihat
mencolok sekali perbedaan kedua putri Isvara ini. Satu tuan putri, satunya
ketua perampok]
[Begitulah sikap orang
kaya baru, terkadang tamak dan serakah]
[Benar-benar tidak tahu
diri]
[Sungguh tak patut,
menyandang nama keluarga Isvara jika perilakunya seperti ini, benar-benar
memalukan]
[Dasar! Anak liar]
Maharani sangat puas
karena berpikir sudah mengendalikan keadaan dan Khansa sudah memakai gaun NT
itu. Namun Maharani masih belum puas dan masih mau mempersulit Khansa dengan
memintanya naik ke atas.
"Ayo! kita bicarakan
ini baik-baik ya," ujar Maharani berpura-pura terpukul namun ingin masih
terlihat manis dan penyayang.
"Jika kau tidak
leluasa mengaku di depan umum, maka ayo! Kita bicarakan tentang ini semua di
atas," ujar Maharani lagi, dengan kesan sebagai ibu tiri yang baik, yang
ingin mendamaikan perselisihan kedua putrinya itu, dan tidak pilih kasih.
Hahhaaa.. khansa ada2 aja
idenya.. Khansa kerenn.. hancurkan orang licik itu..👍
Terima kasih kak nita thor.. dah lama g up tapi sekali up bnyak.. aku suka..
Khansa diam sedari tadi
dan saat ini mengerutkan alis sambil berkata pelan, “Gaunku ini bukan milik
Jihan!”
Semua orang jadi heboh,
Maharani jadi berprasangka buruk dan segera berujar, “Khansa, aku bisa mengerti
dirimu, tapi akan sangat keterlaluan kalau kamu masih mencari alasan.”
"Mengaku saja! Kami
tidak akan memarahimu karena ini," ujar Maharani meyakinkan.
"Ya lagipula kita
ini kan memang saudara," Jihan menimpali perkataan Maharani.
Maharani melanjutkan
akting dan perkataanya lagi, "Asalkan mengaku dan meminta maaf, maka kami
akan memaafkanmu."
"Kelak nanti, ingin
baju yang seperti apa, maka cukup meminta saja kepada kami, Jihan pasti akan
mau membantumu memilihkan model yang sedang trend," jelas Maharani.
Khansa malah berjalan ke
arah Jihan. Melihat hal ini, Maharani memancarkan senyuman namun sudah mulai
terlihat panik, berpikir kira-kira langkah apa yang akan dilakukan oleh Khansa
untuk menghindari jeratan dari mereka untuk kali ini.
Mengingat beberapa kali
lalu, Khansa berhasil mengelabuinya berkali-kali, dan melepaskan diri dengan
begitu mudahnya dari rencana licik mereka yang ingin menjatuhkan Khansa.
Khansa terlihat sedih dan
lemah, tapi terus mengulang ucapannya, “Gaun NT ini bukan milik Jihan, tapi…
tiruan premium.”
Penutup Bab 21 Novel Romantis Pengantin
Pengganti
Bab 21 selesai, Bagaimana
isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab
berikutnya. Gass yah.
Oh iya, Ingat baca novel
hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita lanjut
ke Bab 21 Novel Romantis Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah
untuk melanjutkan.