Bab 20 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.
Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca
novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin
seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.
Novel ini terkenal dengan
alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi
pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca
Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.
Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 20
Jane lalu melihat gaun di
badan Khansa. Gaun ini adalah gaun terbaru dari merek NT yang sangat terkenal
di seluruh dunia, Jane baru saja melihatnya di majalah terbaru dua hari yang
lalu, dan sangat menginginkannya.
Tapi tidak bisa
mendapatkan, sedangkan Khansa malah sudah mengenakannya. Sungguh melihatnya
seperti baru saja merasakan ledakan iri maha dashyat di hati Jane.
Membandingkan kedudukan
terhormatnya dengan kedudukan Khansa, seorang gadis yang baru saja datang dari
desa, tapi malah sudah mengalahkannya dalam hal gaya juga pria.
Tingkat level kebencian
Jihan kepada Khansa pun naik menjadi sepuluh kali lipat dari sebelumnya.
Jane benar-benar tidak
bisa menerima kalah telak dari Khansa.
Jane sulit
mempercayainya, pikiran liciknya mengatakan jika gaun yang Khansa pakai
sekarang adalah barang tiruan edisi premium.
Jane pun dengan lantang
malah megejek, merendahkan Khansa, Jane sengaja mengencangkan suaranya agar
semua yang disana dapat mendengar perdebatan mereka.
"Bajumu ini tiruan
bukan?" ujar sengit Jane.
"Sudah mengaku saja,
Hah! Benaran bikin malu, pergi ke pesta mewah, memakai baju tiruan." desis
jijik Jane kepada Khansa.
"Sungguh kau ini ya
benaran merusak nama keluarga Isvara," ujar Jane lagi.
Khansa memutar kedua bola
matanya, memberi tanda jika dirinya sedang malas berdebat dengan Jane, meskipun
di rumah ada sebuah lemari pakaian, yang disiapkan oleh Leon untuknya. Namun,
dia sama sekali tidak ingin menggunakan hal ini untuk pamer ketika menghadapi
orang lain yang sejenis Jane dan Jihan.
Jika Khansa ingin pamer
maka seketika saja pasti bola mata Jane akan lepas dari tempatnya dan otak dan
hatinya akan meledak karena terlalu mendidih dan panas hati.
Khansa memberikan senyum
provokasi kepada Jane, memberi senyum malas meladeni manusia kuman seperti Jane,
yang mudah sekali bertebaran dimana-mana.
Tak disangka malah Jane
melangkah maju dan merobek gaun Khansa, Khansa juga jelas tidak mau kalah, dia
juga merobek gaun Jane, keduanya hampir saja berkelahi besar.
"Dasar
kampungan!" pekik Jane seraya menunjuk-nunjuk Khansa.
Khansa hanya diam sambil
menyunggingkan senyum provokasinya lagi dari balik cadar setengah tipisnya itu.
Meski tak kentara namun itu masih saja terlihat siluet senyum mengejek dari
khansa yang dia lemparkan untuk Jane.
Jane bersungut dengan sengitnya
seraya membenarkan bentuk baju dan rambutnya, sementara Khansa terlihat lebih
tenang seakan tidak terjadi apa-apa, melihat hal ini umpatan Jane kepada Khansa
pun semakin kasar.
"Dasar gadis
kampungan, tidak punya tata krama. Kau memang pantas menikahi pria penyakitan.
Dasar wanita
munafik," hina Jane kepada Khansa.
"Kau ini hanya hewan
peliharaan keluarga Isvara, jangan besar kepala kau!" hina hardik Jane
lagi.
"Kita lihat jika
suami penyakitanmu itu mati, kita lihat saja siapa yang akan mau menampungmu
lagi," tukas Jane masih dengan bersungut berbalut amarah yang sudah sampai
di atas ubun-ubun kepalanya.
Khansa tetap acuh tak
acuh dengan caci maki serapah Jane yang ditujukan untuk dirinya itu. Bagi
Khansa menghadapi seseorang seperti Jane, belum ada apa-apanya dibanding dengan
binatang buas. Pernah sekali waktu, Khansa sedang asyik bermain dengan anak
harimau, bercanda membelai.
Tiba-tiba saja induk anak
harimau tersebut keluar dari semak-semak, dan menatapi Khansa, dari tatapan
yang Khansa tangkap maka Khansa meyakini jika dia sedang dalam bahaya, Khansa
pun sudah memasang kuda-kuda lebih dulu untuk lari. Si induk anak harimau itu
menyangka jika Khansa akan mencelakai anaknya, karena itu merasa marah.
Lalu dengan semerta-merta
saja Khansa di kejar oleh induk harimau tersebut. Demi menghindari induk
harimau tersebut Khansa berlari dengan sangat cepat lalu langsung meraih dahan
batang pohon terdekat yang bisa dia gapai, lalu mengangkat kakinya
tinggi-tinggi untuk menghindari amukan si induk harimau. Karena pengalaman
inilah, Khansa bisa dengan gemulai menari tarian tiang pole di Bar 1998.
Jadi jika hanya masalah
bertengkar dengan Jane Gautama ini, maka itu tidak membuat Khansa takut sama
sekali. Maharani melihat hal ini, keduanya pun dihentikan oleh Maharani yang
turun untuk melayani tamu.
"Kalian berdua!
Berhenti bertengkar!" perintah Maharani.
"Benaran bikin malu!
Dilihat banyak orang," ungkap Maharani.
"Kau! Bawa dia
keatas!" perintah Maharani kepada salah satu pelayan.
"Apa kau sengaja mau
menghancurkan pesta Jihan, kami tahu! Kau selama ini tinggal di desa. Dan kami
sudah berbaik hati menjemputmu pulang lho," ujar Maharani dalam aktingnya,
sengaja mengeraskan suaranya agar orang-orang yang melihatnya bersimpati kepada
Jihan dan merutuki Khansa.
"Aku mohon ya!
Jangan merusak pesta Jihan ini!" pinta Maharani memelas dengan mata
berkacakaca.
Maharani meminta pelayan
untuk membawa Khansa ke lantai atas untuk berganti pakaian saat melihat gaun di
badan Khansa yang sudah buruk rupa.
"Bawa dia keatas, dan
dandani dengan rapih. Bagaimanapun juga dia adalah putri keluarga Izvara, meski
bukan putri kandungku," tutur Maharani memperjelas di bagian tidak
sekandungnya.
Maharani jelas telah
sukses, membuat seakan-akan dia adalah ibu tiri yang baik dan pemaaf di depan
mata orang banyak. Sementara Khansa adalah anak tiri yang menyebalkan,
pendendam dan menyusahkan keluarga karena terlalu liar dan tidak bisa diatur.
…….
Pelayan membawa Khansa ke
ruangan VIP, lalu memintanya menunggu sebentar. Dan tak berapa lama kemudia
pelayan tersebut datang membawakan sebuah gaun baru untuk Khansa, gaun ini juga
buatan NT.
Khansa hanya memandangi
gaun yang baru saja dipakainya, tidak ingin terburu-buru untuk memakainya.
Tapi, pelayan itu terus-menerus menyanjungnya dan menggunakan segala cara agar
Khansa mau mengganti , memakai gaun itu. Perintah Maharani sudah sangat jelas
ke pelayan yang mbawakan gaun itu untuk Khansa, apa pun caranya pelayan itu
harus bisa membujuk Khansa agar mau memakai gaun itu di tubuhnya.
Khansa menyadari ada
masalah dengan pelayan dan gaun ini, "Pelayan ini sungguh
mencurigakan," pikir Khansa. Namun, dia tersenyum dan tetap memakai gaun
NT yang disediakan oleh pelayan tersebut.
Di dalam aula pesta…
Jihan memastikan lagi
kepada Ibunya itu apakah Khansa sudah mengganti gaunnya.
Maharani mengangguk
sambil tersenyum.
“Sudah, tenang saja,
pelayan sudah berhasil membujuknya.”
Mendengar jawaban ibunya,
Jihan pun merasa sangat girang, dalam pikirnya, ini balas dendamnya akan segera
mengenai Khansa
“Bagus, kita sudah rugi
banyak gara-gara si Khansa kampungan itu, hari ini kita harus kerjain dia
habis-habisan, hanya saja sayang banget gaun putri NT itu, aku belum pernah
memakai gaun dari NT kan bu.”
Maharani menunjuk-nunjuk
kepala Jihan, "kau ini kapan pintarnya sih?" tanya Maharani berbalut
kesal.
"Dalam sebuah master
rencana besar, maka harus ada yang dikorbankan," jelas Maharani kepada
Jihan.
“Kalau mau berhasil ya
harus berkorban, nanti kalau reputasi Khansa sudah hancur, Ibu akan pikirkan
cara lagi untuk dapatk gaun NT untukmu.”
Penutup Bab 20 Novel Romantis Pengantin
Pengganti
Bab 20 selesai, Bagaimana
isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab
berikutnya. Gass yah.
Oh iya, Ingat baca novel
hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita
lanjut ke Bab 20 Novel Romantis
Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.