Bab 17 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.
Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca
novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin
seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.
Novel ini terkenal dengan
alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi
pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca
Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.
Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 17
Emily Kurniawan adalah
sahabat terbaik yang Khansa miliki dari sejak kecil, hubungan keduanya sangat
baik, waktu kecil tidak ada yang percaya pada Khansa, dan hanya Emily lah
satu-satunya orang yang mempercayainya. Waktu itu Emily lah yang habis-habisan
menghibur hati Khansa agar tidak bersedih hati.
Ayah kandungnya malah
menyalahkan dan menuduh Khansa secara brutal seakan Khansa lah penyebab kakek
Isvara celaka, bahkan melabeli Khansa dengan label anak pembawa sial, dan juga
malah mengirimnya jauh-jauh, mengasingkannya.
Khansa dipulangkan ke
desa pada usia sembilan tahun, saat itu Emily berpamitan dengannya sambil
menangis tersedu-sedu karena merasa tak rela untuk berpisah dan benaran tak mau
ditinggal pergi oleh Khansa.
Selama beberapa tahun
belakangan, Emily akan pergi ke tempat Khansa hanya untuk numpang makan dan
tidur di setiap ada hari libur. Dan sekarang ini Emily sudah menjadi salah satu
dari empat artis ternama di tanah air.
Pengaruh Emliy juga
termasuk dalam hitungan orang yang berpengaruh dalam dunia entertain karena
Emily memiliki pengikut yang banyak di akun media sosialnya. Selain menjadi
artis ternama, Emliy juga menjadi selebgram dengan penghasilan tertinggi.
"Ting"
notifikasi pesan masuk lagi ke ponsel Khansa, dengan cepat Khansa pun menjawab
pesan suara Emily lagi, "kau ini sudah jadi artis besar lho, benaran
terharu lho ternyata masih ingat aku."
Tak butuh waktu lama,
Emily pun membalas pesan suara yang tadi Khansa kirimkan. Khansa membuka pesan
suara itu,suara manis Emily segera terdengar.
"Sasa, ngapain
sungkan begitu, tenang aja, hal ini kuserahkan pada asisten nomor satu aku kok,
ayahmu itu atau juga team humas ibu tirimu itu tak akan pernah bisa
menyelidikinya."
Suara Emily sangat enak
didengar, tipe suaranya bisa membuat para pria terpana saat mendengarnya.
Tentunya paras dan
suaranya pastilah sesuai, sebagai wanita tercantik di kota ini, Emily memulai
debutnya dua tahun yang lalu, dan saat ini dia sudah menjadi salah satu dari
empat artis ternama.
"Melihat statusmu
yang nanti akan menjadi ratu film. Ya, ya aku percaya penuh pada kemampuanmu
dan kemampuan asiatenmu itu," isi pesan suara Khansa kepada Emliy.
Kali ini Emily membuat
Fauzan benaran merasa kelabakan, meskipun Maharani akan curiga, tapi Fauzan
juga pasti tidak akan percaya kalau putrinya yang baru pulang dari desa bisa
punya kemampuan untuk memporak-porandakan dunia hiburan. Fauzan dan team humas
Maharani sibuk meredam berita heboh tentang aib ratu film ini.
Fuazan dan Maharani juga
masih ribut-ribut dikantor polisi. Maharani masih bersikeras jika Khansa lah
otak dibalik kehebohan ini, sementara itu, Jihan masih merasa takut gemetaran
karena ancaman preman tadi. Beda hal dengan Khansa dan Emily yang malah sedang
memulai obrolan santai mereka.
"Ei … apa yang aku
dengar itu benar?" tanya Emliy penasaran.
"Gosip apa yang
sudah kau dengar?" tanya balik Khansa di pesan suaranya.
"Kau punya sugar
baby," jawab Emily bersemangat.
"Kau ini benaran deh
…" jawab Khansa tertawa dalam pesan suaranya.
"Ayo! Cepat cerita
ke aku!" pinta Emliy dengan tidak sabar lagi dalam pesan suara yang baru
saja dikirimkannya kepada Khansa.
Emily mulai penasaran
dengan identitas si sugar baby. Emily adalah wanita tercantik di kota
Palembang, jangan lihat aura dewinya yang mempesona saat berjalan di red
carpet, tapi sebenarnya dia ini suka bergosip, sepertinya sudah ada yang
menyampaikan gosip tentang Khansa ke telinganya.
Karena itu tingkat
penasaran Emliy sangat tinggi, apalagi ini tentang pria yang dekat dengan
Khansa, kawan baiknya.
Pada saat ini, pintu
kamar tiba-tiba terbuka, sebuah sosok tinggi dan tampan berjalan masuk, orang
itu adalah Leon yang kembali dari ruang kerja. Mungkin saja karena merasa
bersalah, Khansa yang tadi masih dengan posisi berbaring di ranjang seketika
saja bangun dan duduk tegap sambil merapihkan rambutnya dengan jari-jari
tangannya yang lentik itu, sangking merasa gugup.
Leon masuk ke dalam
kamar, dia mengangkat tangannya dan melepaskan dua buah kancing pada kemeja
hitamnya, tulang selangkanya yang indah terlihat, kemudian dia menoleh untuk
melihat gadis yang ada di tepi ranjang, mata Khansa dan mata Leon saling
memandang sebelum Khansa sempat memalingkan wajah kareba malu-malu.
Tatapan keduanya saling
bertemu, Leon menaikkan sudut bibirnya dan berkata, “Ada apa?”
“Tidak … tak ada apa-apa kok, “ jawab Khansa
menghindar.
Lalu terdengar bunyi
“ting ting”, ada chat masuk di ponsel Khansa. Pandangan Leon tertuju pada
ponsel Khansa, “Kenapa tak dilihat?”
“Ini lagi lihat," jawab Khansa lalu mengambil
ponsel yang ada di sebelahnya itu. Dengan reflek cepat Khansa membuka pesan
suara yang Emily kirimkan.
Karena merasa gugup
Khansa membuka pesan suara yang dikirim oleh Emily dan sedikit lupa jika Leon
baru saja masuk.
"Sasa, aku percaya
sama seleramu, jadi sugar babymu itu pasti tampan banget, yang paling penting
dia pasti punya pinggang kuat, kan?"
"Hissh anak
ini," gumam Khansa seraya melirik ke arah Leon.
Wajah Khansa langsung
memerah begitu mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh Emily dengan nada
genit, Khansa hampir saja membanting ponselnya, ingin rasanya sekarang bisa
menggali lubang dan masuk kedalamnya, bersembunyi.
Kemudian, sambungan pesan
suara baru pun mulai terdengar lagi, "Sasa, itu loh, kamu tahu kan, dulu
waktu kita curi-curi nonton kan udah janji mau cari pasangan yang punya
pinggang kuat, terus tidak lemah."
"Masih ingat
kan?" isi pesan suara Emily lagi.
"Ya Tuhan
Emily," gumam Khansa melirih pelan, sambil memandangi wajah Leon lagi.
Suasana kamar sunyi
senyap, sehingga pesan suara Emliy terdengar sangat jelas mengudara ke telinga
Leon.
Khansa memasukan
ponselnya ke dalam selimut, ingin sekali rasanya dia mencari lubang dan
bersembunyi di dalam.
Topik ini tidak ada
apa-apanya jika hanya mereka yang tahu, tapi sekarang malah didengar oleh
orangnya sendiri, sungguh ini jadi terasa sangat canggung.
“Uhm… anu, Tuan Leon, aku mau… mandi dulu…” Khansa
bergegas cepat kabur ke dalam kamar mandi.
Leon menaikan satu
alisnya, sedikit tertawa mendengar isi pesan suara tadi. Merasa lucu jika
dirinya sedang jadi bahan gosip istri dan temannya itu.
Dia berdiri di depan
wastafel dan mengambil handuk, dia merasa ujung jarinya mengeluarkan hawa
panas, kemudian dia melihat Leon dari cermin yang mengkilap.
"Astaga …"
gumam Khansa terkejut.
"I-itu … dia mau
apa?" pikir Khansa sembari memandangi Leon dari Cermin dengan wajah yang
memerah.
"I-ini tidak mungkin
kan! Dia minta mandi bersama," pikir Khansa lagi.
Hati Khansa semakin
berdegup kencang ketika melihat Leon berjalan ke arahnya dengan pasti, kedua
tangannya dimasukkan ke dalam saku celana sambil bersandar di pintu.
Penutup Bab 17 Novel Romantis Pengantin
Pengganti
Bab 17 selesai, Bagaimana
isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab
berikutnya. Gass yah.
Oh iya, Ingat baca novel
hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita
lanjut ke Bab 17 Novel Romantis
Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.