Bab 10 Novel Romantis Pengantin Pengganti
Blog novel romantis kali ini akan memperkenalkan novel Kisah Pengantin Pengganti. Novel ini bergenre romantis dan sedang trend saat ini. Novel ini telah dibaca oleh 3 Jutaan penikmat novel di Indonesia.
Oh iya, Blog novel romantis merupakan blog yang berisi novel novel romantis yang sedang trend saat ini. Kamu akan membaca
novel sepuasnya di sini, dan tentunya gratis atau tidak perlu pakai koin
seperti penyedia penyedia novel yang lainnya.
Novel ini terkenal dengan
alur ceritanya yang mampu mengobrak abrik emosi
pembaca, Saya yakin kamu akan suka novel ini seperti saya. Ok, Silahkan baca
Novel Romantis Pengantin Pengganti sekarang.
Novel Romantis Pengantin Pengganti Bab 10
Awalnya Khansa sudah
tidak banyak berharap pada ayahnya satu ini. Tapi tindakan hari ini tetap
membuatnya merasa sedih. Bahkan ketika dia pikir pernikahan ini bisa
menyelamatkannya dari kelicikan keluarganya sendiri. Namun, tetap saja ternyata
pemikiran Khansa salah besar.
Dirinya dipaksa lagi
untuk menjadi tokoh yang dikorbankan, dan Ayah kandungnya malahan menjadi
algojonya sementara membiarkan Maharani memperalatnya, menjadikan ayahnya itu
sebagai boneka yang bisa di suruh-suruh.
Khansa hanya bisa menghela
nafas panjang, siapa suruh Ayahnya begitu lemah, bodoh dan mudah diperdayai.
Khansa selalu meyakini jika kepintaran dan keberanian dirinya adalah darah dan
gen bawaan dari ibu kandungnya.
Seperti biasa, Fauzan
terobsesi dengan ilmu pengobatan, munafik dan sangat mementingkan reputasinya,
yang ada di otaknya hanya memajukan bisnis Grup Isvara dan menghasilkan
keuntungan yang besar juga berlipat-lipat.
Jadi menyenangkan Pak
Arman adalah sesuatu yang wajib dia lakukan. kemarin Pak Arman menjanjikan
investasi yang jumalahnya tidak sedikit kepada Grup Isvara, asalkan bisa
menghabiskan satu malam dengan Khansa Isvara.
Merasa tak mau kehilangan
peluang untuk menjadi lebih tenar dan sukses, lagi-lagi Fauzan memilih
mengorbankan Khansa. Selama ini Fauzan menganggap keberadaan Khansa hanyalah
seperti sebuah udara. Ada dan tiada. Ada jika mau dimanfaaatkan, tidak ada jika
sudah tidak berguna lagi bagi keluarga Isvara.
Bagi Fauzan, putri yang
dibanggakan adalah Yenny, sedangkan dia yang dijemput dari desa tidak lain
hanya digunakan untuk membantu keluarga Isvara untuk mengatasi perjanjian
pernikahan.
Bahkan demi membujuk
Khansa agar patuh lagi pada pengaturan keluarga Isvara, maka Kemudian Fauzan
menghibur Khansa lewat telepon, dia mengatakan akan membantu Khansa mencari
suami baru yang baik setelah suami penyakitannya ini meninggal.
"Nanti Ayah akan,
mengumpulkan pria-pria yang sehat untuk mendampingimu. Kau tinggal pilih saja.
Jika suami penyakitanmu itu meninggal, maka tidak ada larangan bagimu untik
menikah lagi," ujar Fauzan.
Khansa mengiyakan
perkataan Fauzan dan mengakhiri panggilan. Dalam hati Khansa mengutuki ayah
kandungnya itu karena baru saja mendoakan menantu pertamanya mati, bahkan
berharap anaknya ini segera menjadi janda.
Khansa menatapi Leon,
lalu berbaring di dalam pelukan Leon. Dia merasa sangat sedih. Dia adalah anak
buangan yang tidak disayang orang tua. Detak jantung Leon membuatnya merasa
lumayan tenang, Khansa pun tidur nyenyak sepanjang malam.
……
Keesokan paginya, Leon
terbangun dan tidak mendapati Khansa ada di sebelahnya. Leon mencari Khansa ke
seluruh penjuru rumah karena tidak melihat Khansa saat bangun.
Kepala pelayan terkejut
bahwa Tuan Mudanya ini bisa tidur semalaman dengan nyeyak, lagi-lagi kepala
pelayan dibuat terpukau oleh kemampuan Nyonya Muda.
"Dimana
Nyonya?" tanya Leon kepada kepala pelayan.
"Nyonya pagi-pagi
sekali sudah keluar rumah, mengatakan ada keperluan di rumahnya," jelas
kepala pelayan tersebut.
"Oh ya sudah,"
jawab Leon yang sedikit kecewa, karena Khansa tidak memberitahukan tentang
kepergianya hari ini.
Leon pun bergegas masuk
ke kamarnya, pergi mandi ke toilet besar dikamarnya itu. Saat mandi Leon
melihat bekas gigitan di tubuhnya, dia merasa agak senang dengan bekas gigitan
yang ditinggalkan Khansa di tubuhnya, ini terasa seperti Khansa sedang
menandainya bahwa dirinya adalah properti milik Khansa.
Hingga jam menunjukkan
jam delapan malam, Leon melihat ponselnya dan Khansa tidak juga menghubunginya
sepanjang hari.
Leon tidak senang, Simon
Kawindra menelpon Leon untuk mengajaknya keluar, Simon menertawai
Leon apakah sudah nyaman
jadi bapak rumah tangga setelah menikah, sehingga hanya ingin di rumah
sepanjang hari tanpa bersenang-senang di luar.
"Kak! Apa sekerang
kakak sudah ikut komunitas baru?" tanya Simon.
"Komunitas
apa?" Jawab dan tanya balik Leon.
"Itu lho … ISSTI
…" jawab Simmon.
"ISSTI …? jawab Leon
bingung.
"Iya, ISSTI …. i-itu
lho … Ikatan Suami Suami Takut Istri," jelas Simon dengan suara tawa yang
meledak dan renyah.
Leon, "…"
Leon kesal dan hendak
menutup telepon. Namun, Simon tidak berhenti sampai di situ, dia segera
membujuknya lagi, “Eh jangan dong, Kak, ayo keluar! Aku sama Kak Hansen tunggu
kamu di Bar 1998 ya.”
"jangan tidak
datang, jangan kecewakan kami lho," bujuk Simon lagi.
Leon, "…"
Berpikir memang sudah
agak lama dia tidak bermain di luar, maka Leon memutuskan untuk pergi ke Bar
1998.
….
Di dalam Bar 1998.
Bar 1998 selalu menjadi
tempat berfoya-foya para pria kaya , yang paling tidak kekurangan di dalamnya
adalah wanita cantik, pria yang datang bersenang-senang sepanjang malam di sini
akan menghabiskan banyak uang, dan bar ini adalah salah satu aset milik keluarga
Kawindra.
Empat keluarga besar di
kota Palembang, Sebastian, Mahendra, Kawindra, Ugraha, hari ini ada tiga orang
yang berkumpul, mereka bertiga tumbuh besar bersama sejak kecil.
Suasana hati Leon sedang
kurang baik hari ini sampai-sampai dia bahkan tidak mempedulikan wanita cantik
nomor satu yang baru datang, dia menyuruh wanita itu pergi begitu mencium aroma
parfum di tubuhnya.
Leon mulai terbiasa
dengan wangi haruk Khansa, sehingga ketika ada wangi lain yang mencoba
mendekat, maka syaraf-syaraf Leon akan secara otomatis akan menolak.
Melihat ini maka tiga
sekawanan tersebut pin meledeki Leon, kembali mengejeknya.
Simon segera mengusir
wanita itu, “Kak Leon, kamu kan udah lama ngak main, beneran tak berminat sama
wanita?"
Nenek saja sudah tidak
memperbolehkanku mencarimu, dia takut kita macam-macam," tambah Simon
lagi.
Di saat ini, Hansen
Mahendra yang duduk di samping berbicara, “Leon, dengar-dengar keluarga Isvara
nikahin satu putri mereka sebagai pengganti untukmu ya, namanya Khansa.”
Leon menengadahkan kepala
menatap Hansen saat mendengar nama itu.
"Lalu, masalahmu
apa?" tanya malas Leon.
Hansen pun menyerigai
sedikit dengan sedikit meledek Leon. Hansen sangat tampan, dia memakai sebuah
kacamata berbingkai emas, dia menyerumput seteguk anggur merah di tangannya dan
melihat ke arah depan.
“Coba lihat, siapa itu?”
ujat Hansen seraya menunjuk ke salah satu arah.
Leon menengadahkan
kepalanya dan segera menangkap sebuah sosok ramping, pemilik sosok itu adalah
Khansa. Di samping Khansa ada seorang pria, orang itu tak lain adalah Pak Arman
yang punya perut buncit.
Leon membenarkan duduknya
yang tadi dalam pose malas, Leon berpikir apa karena pria gendut, jelek itu,
maka istri kecilnya ini malah mengabaikannya seharian. Dan apakah karena pria
itu, telah membuat Khansa tidak sabar untuk segera pergi pagi-pagi sekali dari
rumah hanya supaya bisa berkencan dengan pria jelek itu.
Leon, "…"
“Buset,” Simon menepuk
meja dan berdiri.
“Kak, kok si Khansa malah
nemanin pria tua minum-minum di sini? Beraninya dia selingkuh di belakangmu!”
Simon mengambil sebotol
anggur dan hendak menerjang ke sana, Tuan Muda keluarga Kawindra adalah
penguasa muda di kota Palembang. “Kak, biar aku hajar mereka untukmu!”
Penutup Bab 10 Novel Romantis Pengantin
Pengganti
Bab 10 selesai, Bagaimana
isinya? Saya yakin kamu menyukainya dan tak sabar untuk pindah ke Bab
berikutnya. Gass yah.
Oh iya, Ingat baca novel
hanyalah hobi, tetap utamakan pekerjaan utama dan ibadah. Sekarang mari kita
lanjut ke Bab 10 Novel Romantis
Pengantin Pengganti. Klik navigasi Bab di bawah untuk melanjutkan.